Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KA Bandara Bakal Lebih Lancar dengan Double Double Track

Pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta pada semester I / 2017 tidak akan menganggu pengoperasian commuter line mengingat lintasan relnya keduanya bersinggungan di sejumlah bidang.

Bisnis.com, JAKARTA--Pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta pada semester I / 2017 tidak akan menganggu pengoperasian commuter line mengingat lintasan relnya keduanya bersinggungan di sejumlah bidang.

Namun, pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan lebih lancar jika proyek double double track Cikarang-Jatinegara-Manggarai selesai.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jakarta (KCJ) Muhammad Nurul Fadhilah mengungkapkan operasional kedua kereta tetap akan diatur oleh PT KAI sebagai induk usaha, dalam hal ini DAOP 1 Jakarta.

"Ini harus sama-sama jalan. [Nanti] Harus diatur keberangkatan KA Bandara jam berapa, kedatangan commuter line-nya jam berapa," ujarnya, saat meninjau jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta, Senin (7/11).

Dia menegaskan jadwal commuter line tidak akan terpengaruh besar karena PT Railink Indonesia, operator kereta bandara, tentu tidak akan secara langsung mengoperasikan semua rangkaian yang ada untuk tahap awal. Dari sepuluh rangkaian yang akan dikerahkan untuk kereta bandara, dia memperkirakan Railink akan mengoperasikan dua atau tiga rangkaian pada tahap awal.

Selain itu, jika Ditjen Perkeretaapian telah menuntaskan proyek double double track Bekasi-Jatinegara-Manggarai, tentu kondisinya akan lebih ideal bagi kedua layanan kereta api untuk beroperasi.

"Jadi kalau itu sudah selesai harusnya gangguan operasional bisa kita minimalkan," ungkap pria yang akrab dipanggil Fadhil tersebut.

Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Joice Hutajulu menuturkan proyek double double track (DDT) Manggarai – Bekasi – Cikarang diperkirakan selesai pada 2019.

Kementerian Perhubungan telah memasukan anggaran pembangunan proyek tersebut mencapai sebesar Rp95,59 miliar. Angka tersebut nantinya akan dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan pinjaman.

"Yang Rp95,59 miliar itu dari SBSN," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (8/11).  Sementara itu, dana pembangunan dalam bentuk pinjaman nilainya belum ditentukan.

Selama ini, lahan menjadi kendala molornya proyek DDT ini. Pada Juni 2016, Joice menuturkan Kemenhub akan menyelesaikan kendala pembebasan lahan tahun ini.

Namun, pembayaran lahan dilakukan pada 2017. Adapun, luas lahan yang harus dibebaskan untuk pengerjaan proyek paket A (Manggarai – Jatinegara) seluas 1.500 m2 dan paket B1 (Bekasi – Cikarang) sekitar 4.000 m2.

Khusus pembebasan lahan, Kemenhub memerlukan dana sebesar Rp47,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper