Bisnis.com, JAKARTA – Apindo meminta pemerintah fokus mendorong subtitusi impor agar industri nasional bisa memanfaatkan potensi ekonomi domestik dengan optimal.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meminta pemerintah mendorong subtitusi impor dan memastikan nilai tambah tercipta seoptimal mungkin melalui aktivitas industri dalam negeri.
“Barang-barang yang selama ini impor harus didorong subtitusinya. Sumber daya juga harus didorong menopang industri. Pasar kita besar, potensinya pasti ke depan lebih baik. Jangan orang bangun pabrik jadi harus tutup gara-gara kebijakan pemerintah,” kata Hariyadi, Selasa (25/10/2016).
Dia menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir membuat aktivitas industri dalam dua tahun terakhir cenderung lesu.
Pemerintah harus bisa menyusun dan menjalankan kebijakan yang bisa merangsang aktivitas perekonomian untuk mengembalikan optimisme produsen dan konsumen.
“Sekarang yang saya lihat itu permasalahannya di kepercayaan. Produsen masih ragu barangnya bakal dibeli sehingga takut berekspansi, konsumen juga masih ragu berbelanja. Ini yang harus jadi perhatian utama pemerintah,” katanya.
Salah satu cara merangsang perekonomian adalah menggelontorkan dana CPO yang selama ini dipungut pemerintah untuk mendongkrak harga minyak kelapa sawit. Kenaikan harga CPO bisa berdampak berganda dengan menggerakan ekonomi daerah.
Hariyadi menambahkan pemerintah juga harus memperbaiki koordinasi antar kementerian dan mengkaji ulang kebijakan yang membuat aktivitas industri pengolahan terganggu.
Contohnya adalah kebijakan perikanan yang membuat ekspor industri pengolahan merosot tajam atau kebijakan pertanian yang membuat industri pakan ternak tidak kesulitan mendapatkan bahan baku jagung.