Bisnis.com, JAKARTA -- Pertanian urban atau urban farming kini mulai diminati masyarakat. Manfaatnya, dapat dijadikan penghasilan sampingan hingga mempercantik sebuah kota.
Pengamat pertanian Hermanto Siregar mengatakan urban farming sangat berpotensial sebagai sumber penghasilan. Misalnya, seseorang yang memiliki waktu luang di sore hari mengisi kekosoangannya dengan berhidroponik, kebun vertikal, atau berternak lele di sekitar rumah.
"Jika dijalani dengan serius, itu semua bisa dipanen dan menjadi sumber penghasilan yang lumayan," ujarnya, Kamis (20/10/2016).
Di samping itu, sayuran-sayuran hasil pertanian urban dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri si petani. Ketika mereka hendak masak sayur, tinggal ke samping rumah, umpamanya, untuk memetik bayam, cabai, higga sawi. Tanpa perlu repot-repot pergi ke pasar mencari sayuran.
Manfaat lainnya, pertanian urban meski tidak siginifikan berkontribusi mengurangi emisi karbon tetapi mampu memunculkan kesan sebuah kota ramah lingkungan. Hermanto mengatakan saat masyarakat perkotaan banyak berurban farming, kesan yang akan muncul kota lebih hijau. Terlebih jika dipadukan dengan penataan lanskap perkotaan, pertanian urban ini bisa menjadi objek wisata di perkotaan.