Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LUMBUNG PANGAN: Indonesia, Malaysia, China dan Singapura Garap di Perbatasan

Sebanyak empat negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, dan China menyampaikan komitmen membangun lumbung pangan di masing-masing daerah perbatasan dalam upaya memenuhi kebutuhan makanan dalam negeri, ASEAN, dan dunia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (tiga dari kiri) dan dalam pertemuan menteri pertanian negara-negara ASEAN, 5 Oktober 2016 di Singapura./Bisnis
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (tiga dari kiri) dan dalam pertemuan menteri pertanian negara-negara ASEAN, 5 Oktober 2016 di Singapura./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Sebanyak empat negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, dan China menyampaikan komitmen membangun lumbung pangan di masing-masing daerah perbatasan dalam upaya memenuhi kebutuhan makanan dalam negeri, ASEAN, dan dunia.

Kementerian Pertanian menyebutkan komitmen bersama ini mencuat dalam pertemuan menteri pertanian negara-negara ASEAN, 5 Oktober 2016 di Singapura, tulis siaran pers Kementerian Pertanian, Jumat (7/10/2016).

Program pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan merupakan bagian dari konsep Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang tertuang dalam dokumen Disain Besar Pembangunan Pertanian Jangka Panjang dan Peta Jalan Pengembangan Komoditas Pertanian 2016-2045 dengan semangat "Indonesia Feed the World".

Tujuannya program lumbung pangan daerah perbatasan juga merupakan solusi menghentikan impor pangan ilegal dengan cara berproduksi.

Negara tetangga memuji dan mendukung program membangun lumbung pangan di wilayah perbatasan NKRI. China, Singapura dan Malaysia membutuhkan pasokan pangan khususnya beras organik dari Indonesia.

Ini merupakan peluang ekspor yang besar dengan menggerakan perekonomian di wilayah perbatasan dengan mengelola potensi sumberdaya spesifik lokasi masing-masing.

Wilayah perbatasan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memproduksi pangan organik, proses produksi dilakukan dengan mekanisasi dan hasilnya langsung dijual ke negara tetangga dengan biaya murah. Kabupaten Lingga sudah mencetak sawah 10.000 hektare dan siap memproduksi beras organik untuk dipasok ke Singapura.

Bahkan Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan telah mengekspor beras organik Padi Adan dengan harga Rp15.000 per kilogram di tingkat penggilingan beras dan dijual seharga 19 ringgit Malaysia untuk segantang beras (setara 3,5 kg) serta Padi Beliah dari Kabupaten Bengkayang yang dijual dengan harga Rp35.000 per kilogram di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Wilayah perbatasan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau akan memasok ke pasar Singapore dan Malaysia. Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara akan memasok pangan ke Sabah, Serawak dan Brunei. Wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Utara memasok pangan ke Filipina, Provinsi Papua memasok ke Negara Papua Papua Niugini, serta perbatasan Nusa Tenggara Timur memasok pangan ke Negara Timor Leste.

Kebijakan Amran membangun lumbung pangan di perbatasan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk Membangun Dimulai Dari Pinggir, Mentan Amran mewajibkan setiap pulau Indoneia harus mampu mewujudkan kedaulatan pangan sehingga mampu berproduksi dan mencukupi pangan sendiri bahkan diekspor ke negara tetangga.

Program Mentan ini dilaksanakan secara sinergis dengan menggandeng Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, maupun Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, 42 bupati dan wali kota wilayah perbatasan dan para gubernur.

Mentan akan mengadakan rakor dengan gubernur dan jajarannya se-Kalimantan di Balikpapan pada tanggal 11-12 Oktober 2016.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper