Bisnis.com, JAKARTA—Konsultan properti Colliers International Indonesia memproyeksikan prospek pasar apartemen Jakarta belum terlalu cerah untuk beberapa tahun ke depan.
Associate Director Research Services PT Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, tingkat penyerapan apartemen sepanjang kuartal ketiga lalu hanya tumbuh 0,2% (quartal to quartal/QtQ) ke level 86,9%, atau meningkat 1,23% secara tahunan (year on year/YoY).
Harga hanya tumbuh 0,8% QtQ, atau 4,6% YoY. Hal ini jauh dibandingkan pertumbuhan harga periode 2010-2014 yang rata-rata mencapai lebih dari 10% YoY.
“Memang ada kenaikan harga saat ini, tetapi itu pun hanya karena adanya proyek baru yang masuk dengan harga di atas rata-rata. Mereka tidak bisa jual lebih rendah karena harga tanah dan komponene bangunan sudah makin tinggi. Jadi, bukan dipicu oleh sales yang bagus,” katanya dalam acara paparan kinerja properti Jakarta kuartal III/2016, Selasa (4/10/2016).
Sepanjang kuartal ketiga tahun ini, ada peningkatan pasokan baru yang besar di Jakarta, yakni 3.317 unit dari enam proyek. Total pasokan kini menjadi 171.041 unit, tumbuh 2% QtQ, atau 12,2% YoY.
Di sisa tahun ini, diperkirakan akan ada pertambahan pasokan 7.117 unit lagi. Total pasokan baru tahun ini pun dengan demikian mencapai 21.224 unit, lebih rendah dari proyeksi awal yang mencapai 26.583 unit.
Hingga 2020 mendatang, diproyeksikan akan ada pertambahan pasokan 77.128 unit yang akan selesai.
“Jadi, kita lihat pertumbuhan supply ke depan bisa dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Supply bertambah terus, tetapi tidak diiringi penjualan yang bagus,” katanya.