Atap merupakan salah satu bagian rumah yang fungsi dan kehadirannya tidak dapat tergantikan. Elemen yang terletak pada bagian paling atas ini bertugas menjaga penghuni dari berbagai terpaan eksternal. Di Indonesia cukup banyak jenis atap yang digunakan untuk melindungi rumah.
Seiring berjalannya waktu, jenis atap yang digunakan pada hunian-hunian Indonesia semakin modern dan kuat. Namun, masih ada juga atap tradisional yang masih digunakan beberapa orang. Berikut ini enam jenis atap yang sangat sering digunakan:
Atap Rumbia
Rumbia merupakan salah satu jenis tanaman palem yang tumbuh di rawa-rawa. Daun dari tumbuhan inilah yang dimanfaatkan sebagai atap. Cukup dirangkai sedemikian rupa lalu ditata dengan rapi di atas rangka atas rumah.
Di beberapa daerah, khususnya wilayah pedesaan masih dapat ditemukan rumah-rumah dengan atap rumbia. Alami, itulah kesan yang didapatkan dari penggunaan jenis atap ini.
Harga atap yang satu ini tergolong murah karena terbuat dari bahan alami. Sayangnya atap rumbia tidak dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
Atap Seng
Seng merupakan material yang tergolong sebagai bahan tradisional untuk membuat atap. Sejak zaman dulu hingga sekarang, atap seng masih bertahan digunakan. Alasannya karena proses instalasi yang mudah serta harganya relatif murah.
Walau begitu, atap seng memiliki beberapa kekurangan yang dapat memengaruhi kenyaman penghuni rumah. Ketika matahari tengah terik-teriknya, bagian dalam rumah akan menjadi sangat panas. Selain itu, saat hujan akan timbul suara berisik dari atas rumah.
Atap Genting Tanah Liat
Atap yang satu ini merupakan jenis paling populer pada masa kini. Hampir 90% rumah di Indonesia menggunakan atap genting jenis ini. Atap genting tanah liat dapat memberikan hawa yang sejuk di siang hari dan juga hangat di malam hari.
Banyak yang berpendapat bahwa genting tanah liat tidak memiliki kekurangan sama sekali. Namun suatu waktu, atap genting ini bisa pecah dan harus diganti agar rumah tidak terkena bocor dari air hujan.
Atap Genting Aspal
Bukan hanya atap genting tanah liat yang dapat membuat rumah menjadi sejuk. Atap genting aspal pun dapat memberikan kenyamanan yang sama karena kemampuannya dapat menyerap panas matahari.
Walau begitu, atap genting aspal tergolong sulit dipasang serta membutuhkan bantuan khusus. Kehadirannya di pasaran juga tidak terlalu banyak hingga sulit dicari.
Atap Beton
Saat ini makin banyak hunian di Indonesia yang beralih pada penggunaan atap beton. Jenis atap ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu atap genteng beton dan atap beton bertulang (cor).
Penggunaan genting beton dengan warna gelap cukup melekat dengan atap rumah-rumah minimalis modern. Sementara itu, atap beton bertulang digunakan pada hunian bertingkat atau yang memiliki ruangan bersantai di bagian paling atas rumah.
Atap Sirap
Selain atap rumbia, atap sirap pun kental dengan nuansa tradisional. Selain tampak etnik, rumah juga kelihatan lebih alami dengan jenis atap ini.
Atap sirap dibuat dari material kayu khusus, salah satunya kayu ulin berukuran tertentu dan ditata sedemikian rupa. Atap jenis ini dapat membuat rumah menjadi sejuk karena dapat menyerap panas matahari dengan baik.