Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda yang tengah berencana membangun atau tengah mencari rumah, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah ketinggian dinding rumah. Dilansir dari civilsir.com, tinggi dinding rumah yang ideal menjamin ventilasi dan kelancaran sirkulasi udara.
Meskipun tidak ada aturan baku maupun larangan tertulis mengenai penentuan tinggi dinding rumah, beberapa faktor perlu diperhatikan sebelum menentukan tinggi dinding rumah. Adapun faktor-faktor penentu tinggi dinding rumah yang telah dirangkum Bisnis adalah:
1. Proporsi dan Estetika
Sebelum pembangunan rumah dimulai, desain merupakan hal yang paling penting yang perlu diperhatikan. Meskipun desain rumah dapat ditentukan oleh keinginan konsumen, proporsionalitas tetap harus menjadi prioritas.
Untuk menentukan standar tinggi plafon pada ruangan, rumus standar yang bisa anda gunakan adalah (panjang + lebar) / 2. Misalnya, jika suatu ruangan memiliki ukuran 4 x 5 m, maka tinggi dinding standarnya adalah (4 + 5) / 2 = 4,5 m.
2. Void
Baca Juga
Void adalah salah satu elemen penting menurut standar tinggi dinding rumah 1 lantai dan 2 lantai. Jika anda hendak membangun rumah dua lantai, maka plafon yang tinggi akan tercipta dengan sendirinya. Pasalnya, di area tersebut terdapat void, yakni ruang yang dibiarkan kosong di lantai teratas sehingga pandangan langsung mengarah ke plafon lantai dua. Plafon yang tinggi dapat dibangun dengan mengekspos kemiringan atap.
Dengan demikian, anda dapat membuat plafon yang menarik dan ruangan akan terlihat lebih lega. Void juga bisa berarti ruang terbuka tanpa atap di bagian rumah yang hanya memiliki satu akses, yakni dari depan. Void akan berguna untuk rumah yang dikelilingi oleh tembok di sisi kiri kanan, depan maupun belakang. Adanya void di bagian belakang atau samping akan membuat sirkulasi udara menjadi lancar dan cahaya matahari dapat masuk secara merata.
3. Iklim
Faktor lainnya yang harus anda perhatikan ketika menentukan standar tinggi dinding rumah 1 lantai dan rumah 2 lantai adalah faktor iklim. Umumnya, rumah-rumah yang berada di daerah beriklim dingin seperti Jepang dan Eropa memiliki plafon yang rendah. Untuk tinggi dindingnya sendiri, rumah-rumah pada iklim dingin memiliki tinggi dinding dengan plafon sekitar 2,4 meter sampai 2,5 meter.
Hal tersebut bertujuan agar penggunaan energi pada rumah menjadi lebih hemat. Karena jika plafon semakin tinggi, maka penggunaan pemanas ruangan semakin sering pula. Sehingga membuatnya lebih boros energi. Sementara itu, untuk rumah-rumah di negara yang beriklim tropis, cenderung memiliki dinding yang tinggi. Karena selain membuat sirkulasi udara menjadi lebih baik, hal tersebut juga akan membuat hawa penas bergerak ke arah atas sehingga membuat rumah menjadi lebih sejuk. Dengan demikian, penggunaan AC dapat lebih ditekan sehingga lebih hemat energi.
Ukuran Standar Tinggi Dinding untuk Rumah 1 Lantai
Banyak orang yang beranggapan bahwa plafon tinggi dapat diaplikasikan pada semua tipe rumah. Padahal, hal tersebut kurang tepat. Karena salah memilih tinggi dinding akan membuat rumah anda menjadi tidak proporsional.
Misalnya, plafon yang terlalu tinggi pada rumah dengan luas bangunan sekitar 54 m. Rumah dengan luas tersebut tentunya akan terbagi menjadi beberapa ruangan. Untuk kamar tidur, kemungkinan akan memiliki luas di angka 3 x 3 m. Karenanya tinggi dinding atau plafon bisa anda bangun sekitar 2,7 m. Ruangan yang sempit dengan jarak plafon yang tinggi akan menimbulkan beberapa masalah loh anda. Seperti susah membersihkan debu di langit-langit, penempatan furniture agar sesuai dengan tinggi plafon, sampai udara panas yang terkumpul di atas.
Jika anda menginginkan ruangan menjadi lebih lega, anda bisa mengatur tinggi plafon sekitar 3 meter. Tinggi plafon berikut bisa anda terapkan pada area ruang tamu atau kamar tidur utama yang memiliki luas sekitar 15 m2. Sama seperti plafon rendah, Plafon yang tinggi akan memerlukan jalur udara yang memadai anda. Sebaiknya anda memposisikan jendela pada sisi samping atau belakang ruang. Kemudian, jarak antar jendela tidak boleh lebih dari 6 meter. Jika anda tidak ingin terlalu banyak jendela, anda bisa menggunakan exhaust fan sebagai alternatif.
Ukuran Standar Tinggi Dinding untuk Rumah 2 Lantai
Sementara itu, untuk rumah 2 lantai, anda perlu memperhatikan jenis bangunannya. Syarat tinggi lantai bangunan umumnya berada di kisaran 3 - 3,75 m dengan ketinggian maksimum lima meter. Akan tetapi, jika rumah dua lantai tersebut menggunakan lantai mezzanine, maka lantai tersebut tidak dihitung penuh jika luas lantai kurang dari 50 persen dari luas lantai dasar.
Adapun sejumlah manfaat mengaplikasikan tinggi dinding rumah yang ideal adalah:
1. Menjamin Kelancaran Sirkulasi Udara
Tinggi dinding rumah yang ideal membuat ventilasi udara di rumah menjadi baik, sehingga sirkulasi udara berjalan lancar. Kelancaran sirkulasi udara membuat kesehatan pernafasan penghuni rumah terjamin.
Selain baik bagi sirkulasi udara, tinggi dinding rumah yang tepat akan memudahkan cahaya alami masuk dalam ruangan melalui ventilasi tersebut.
2. Tidak Terlihat Sempit
Keuntungan tinggi dinding rumah ideal adalah terlihat tidak sempit atau sumpek dari luar. Meskipun dilihat dari luar, namun ketinggian dinding yang proporsional akan ‘menyamarkan’ keterbatasan lahan rumah tersebut. Sehingga, bangunan rumah tampak lebih luas
3. Menambah Estetika
Di banyak negara, ketinggian bangunan rumah ditentukan dengan memperhatikan kondisi lingkungannya. Jika kondisi sekitar panas maka tinggi dinding dibuat lebih tinggi. Sebaliknya, jika kondisi lingkungan dingin maka solusinya adalah merendahkan ketinggian dinding dan ketinggian plafon.
Hal ini sangat wajar untuk menyesuaikan dengan tempat tinggalnya. Selain itu penampilan hunian yang ditempati juga diperhatikan. Contohnya, tinggi dinding rumah mewah rata-rata memiliki ketinggian 3,5 m hingga 4 m karena memungkinkan untuk memberikan ruang estetika.