Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Ajukan Penenggelaman Kapal di Tulamben

Dinas Kelautan dan Perikanan Bali mengajukan usulan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan agar melakukan penenggelaman kapal eks-asing di Tulamben, Kabupaten Karangasem guna melestarikan kekayaan hayati di daerah itu.
Ilustrasi: Penenggelaman kapal pelaku illegal fishing di wilayah Laut Natuna, Kepulauan Anambar (28/12/2014)./Antara-Joko Sulistyo
Ilustrasi: Penenggelaman kapal pelaku illegal fishing di wilayah Laut Natuna, Kepulauan Anambar (28/12/2014)./Antara-Joko Sulistyo

BIsnis.com, DENPASAR - Dinas Kelautan dan Perikanan Bali mengajukan usulan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan agar melakukan penenggelaman kapal eks-asing di Tulamben, Kabupaten Karangasem guna melestarikan kekayaan hayati di daerah itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bali Made Gunaja mengungkapkan kapal yang ditenggelamkan dapat menjadi rumah bagi ikan dan tumbuhnya karang serta koral di Tulamben.

"‎Karena kondisi kapal di Tulamben diperkirakan 5-10 tahun akan ambruk. Kalau Karangasem tanpa ada terumbu karang, maka mati wisatanya. Kami ingin melestarikan wisata itu dengan cara-cara membangun rumah ikan bisa tumbuh dan karang juga," tuturnya, Jumat (30/9/2016).

Upaya itu ‎dilakukan agar terumbu karang dan ikan di perairan Tulamben tetap memiliki habitat berkembang biak. Pasalnya, keunikan hayati di pesisir Bali Timur tersebut merupakan aset berharga dan memberi kontribusi positif bagi pariwisata daerah.

‎Dijelaskan, permohonan sudah diajukan kepada KKP pada Juli lalu, hanya saja jawaban resmi belum diperoleh. Menurutnya, Menteri KKP Susi Pudjiastuti secara informal saat kunjungan di Jembrana sudah menyatakan kesanggupannya memenuhi permintaan tersebut.

Gunaja menyampaikan bahwa pihaknya tidak secara spesifik meminta jumlah unit kapal yang akan ditenggelamkan, tetapi berharap diberikan sebanyak 5-10 unit kapal. Dia menegaskan bahan kapal diharapkan dari besi agar ketika tenggelam dapat ditumbuhi karang.‎ Dia mengaku mendapatkan info‎ bahwa ada sekitar 10 unit kapal di Kalimantan yang akan ditenggelamkan dan bisa digerakkan menuju Bali.

‎"Kami ajukan permohonan, karena kalau kapal eks-asing di Benoa buatan Taiwan tidak bisa jadi pemicu tumbuhnya karang, karena bahannya fiber. Kami harapkan kapal bahan besi yang bisa tumbuhnya terumbu karang‎," jelasnya.

Lebih lanjut dipaparkan meskipun belum mendapat kejelasan jadwal di Tulamben, DKP Bali sudah berkoordinasi dengan TNI AL di Benoa mengenai teknis penenggelaman. Gunaja menyatakan pihaknya menyerahkan teknis penenggelaman kepada aparat terkait, yang pasti ia meminta agar diatur‎ supaya kapal tidak hancur ketika ditenggelamkan serta posisinya pun tidak miring.

Pasalnya, kapal tersebut akan dijadikan objek rumah ikan sekaligus daya tarik wisata baru bagi penyelaman. Alhasil, apabila tenggelam dengan ditembak sepanjang posisinya tegak maka tidak akan membahayakan ketika menjadi objek penyelaman.

‎"Infonya dulu kalau tidak diledakkan karena ada barang-barang berharga. Karena di beberapa tempat, ada pencurian barang-barang diambil ketika tenggelam, teknisnya itu kami serahkan saja," jelasnya.

‎Ditambahkan oleh Kabid Pengawasan Kelautan dan Pemberdayaan Masyarakat (PKPM) Diskanlut Bali‎ Made Sudarsana‎, pihaknya sudah menghubungi KKP dan mendapat jawaban bahwa sudah diarahkan ke Satgas Ilegal Fishing 115. Dia mengatakan saat ini menunggu keputusan satgas mengenai jumlah kapal dan jadwal penenggelaman.

Manager Conservation International Bali Made Iwan Dewantama menyatakan pihaknya mendukung penenggelaman kapal di Tulamben untuk konservasi lingkungan. Dengan syarat, lanjutnya, dilakukan melalui kajian yang jelas dan mendetail sehingga pelaksanaan di lapangan tidak justru merusak lingkungan.

"Tergantung prosesnya, kalau dilakukan dengan kajian jelas saya pikir [penenggelaman] bisa untuk konservasi," paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper