Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grab Manfaatkan Telematika Tekan Kebut-Kebutan

Grab, perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi mengumumkan pemanfaatkan telematika dalam aplikasi guna menurunkan angka kebut-kebutan kendaraan di jalan raya Jakarta.
Taksi berbasis aplikasi/Antara
Taksi berbasis aplikasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Grab, perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi mengumumkan pemanfaatkan telematika dalam aplikasi guna menurunkan angka kebut-kebutan kendaraan di jalan raya Jakarta.
 
 
Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia menyatakan Grab telah menerapkan sistem pengawasan kecepatan kendaraan yang mengacu pada data lokasi fitur GPS di ponsel cerdas untuk menganalisa dan mengoreksi perilaku mengemudi para mitra pengemudi Grab.
 
 
“Sebagian besar kecelakaan lalu lintas dapat diprediksi dan dicegah, dan Grab telah menerapkan program keselamatan yang bersifat menyeluruh untuk menekan angka kecelakaan. Dengan memanfaatkan telematika, kami memiliki pemahaman lebih baik mengenai kecepatan kendaraan dan pola lalu lintas di jalan yang berbeda sepanjang hari,” kata Ridzki melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (20/9).
 
 
Dia menuturkan, bahwa Grab hendak membantu para mitra pengemudi yang rata-rata menghabiskan waktu 8 – 10 jam di jalan, dengan mengirimkan peringatan untuk berhenti kebut-kebutan. Intervensi-intervensi semacam ini menurut Ridzki terbukti efektif dalam mengurangi angka kebut-kebutan. Didukung banyaknya data yang tersedia berkat basis pengemudi Grab, maka pengawasan terhadap kecepatan berkendara merupakan fase pertama dari area lain yang tengah dijajaki untuk mendorong terciptanya perilaku berkendara yang lebih aman.
 
 
Program aplikasi dengan telematika ini merupakan bagian dari Kampanye ‘Pilih Aman’ Grab yang ditujukan agar masyarakat untuk mengutamakn keselamatan sebagai prioritas dan mengambil langkah proaktif untuk menuntut adanya inisiatif keselamatan yang bersifat pencegahan dari penyedia layanan ojek yang digunakan.
 
 
Beberapa aturan dalam kampanye ‘Pilih Aman’ antara lain, pertama, Grab mewajibkan 100% mitra pengemudi GrabBike untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) motor.
 
 
Kedua, 100% pengemudi GrabBike telah mengikuti pelatihan berkendara aman, dan telah menerapkan uji berkendara aman sebagai bagian dari proses seleksi yang ketat bagi calon pengemudi GrabBike.
 
 
Ketiga, ada penurunan angka kecelakaan yang melibatkan pengemudi GrabBike sebanyak 10% bulan ke bulan (month-on-month), sejak diperkenalkan pelatihan berkendara aman pada Maret 2016.
 
 
Keempat, terdapat 35% penurunan angka kebut-kebutan, setelah Grab memanfaatkan telematika untuk mengawasi dan memberikan peringatan kepada pengemudi GrabBike yang berkendara melebihi batas kecepatan maksimum.
 
 
Kelima, kemungkinan untuk mengalami kecelakaan fatal lebih kecil 1.5x saat menggunakan layanan GrabBike, dibandingkan dengan menggunakan layanan ojek atau transportasi online lain.
 
 
Keenam, Grab memberikan perlindungan asuransi kecelakaan diri gratis untuk SEMUA penumpang  dan pengemudi GrabBike – hingga Rp 50 juta per kejadian. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dari nilai maksimum yang ditetapkan perusahaan asuransi nasional Jasa Raharja
 
 
Ketujuh, Grab menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Jakarta yang memungkinkan pengemudi maupun penumpang GrabBike untuk langsung mendapatkan perawatan medis tanpa harus membayar uang muka ketika terjadi kecelakaan.
 
 
Ridzki menyadari bahwa ojek merupakan layanan transportasi universal yang diandalkan warga Jakarta dalam aktivitas sehari-hari, dan masyarakat telah terbiasa dengan tingkat layanan yang lebih rendah.
 
 
Dia menegaskan bahwa Grab tidak membiarkan hal tersebut terjadi dan secara proaktif menjalankan berbagai inisiatif keselamatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Menurutnya, penumpang harus mengubah pola pikir mereka dan menuntut adanya perhatian yang lebih besar terhadap faktor keselamatan dari penyedia layanan transportasi.
 
 
“Kita harus membawa statistik keselamatan jalan Indonesia mengarah semakin dekat dengan standar dunia, dan kami harap penyedia layanan ojek dan transportasi online lainnya akan mengikuti langkah Grab untuk menerapkan prosedur keselamatan dan meningkatkan kualitas pengemudi ojek – guna menciptakan jalan Jakarta yang lebih aman bagi semua penggunanya,” kata Ridzki.
 
 
Saat ini, Grab memiliki program keselamatan yang menyeluruh, mulai dari kegiatan operasional harian, pelatihan pengemudi hingga fitur-fitur teknologi, untuk memastikan pengemudi dan penumpang Grab terlindungi dengan baik selama perjalanan.
 
 
Program ini termasuk seleksi pengemudi dan kendaraan, pelatihan berkendara aman yang wajib diikuti seluruh pengemudi GrabBike, perlindungan asuransi kecelakaan diri gratis dan fitur-fitur keselamatan dalam aplikasi, seperti ‘Share My Ride’ dan rincian informasi pengemudi yakni; plat nomor kendaraan, foto dan nama lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper