Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan harga gas adalah salah satu faktor utama untuk memperbaiki struktur industri tekstil dan produk tekstil.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Kementerian Perindustrian ingin Indonesia bisa masuk ke dalam lima eksportir TPT terbesar dunia.
Dia memaparkan target tersebut bisa dicapai dengan merapikan struktur industri TPT dari hulu hingga hilir, antara lain, dengan menekan harga energi dan harmonisasi tarif.
Harmonisasi tarif bertujuan memastikan seluruh tahapan dari industri TPT di Indonesia bisa berkembang, terutama industri antara yang memproduksi benang dan kain yang saat ini tertinggal dari industri hulu dan hilir.
Penurunan harga energi juga bertujuan memperbaiki struktur industri. Harga gas dan listrik yang lebih murah diharapkan bisa menekan biaya produksi di industri serat dan membuat industri turunananya berkembang.
“Harga gas ini sangat menentukan. Biayanya bisa 25% dari biaya produksi di industri hulu. Makanya Kementerian Perindustrian menambahkan industri tekstl dan alas kaki ke dalam daftar [penurunan harga gas],” kata Airlangga, Senin (29/8/2016.
“Harga gas ini sangat menentukan. Biayanya bisa 25% dari biaya produksi di industri hulu. Makanya Kementerian Perindustrian menambhkan industri tekstl dan alas kaki ke dalam daftar [penurunan harga gas],” kata Airlangga.