Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Diminta Jangan Takut Tanam Jagung

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada petani untuk tidak perlu takut menanam jagung, sebab saat ini pemerintah telah mengeluarkan regulasi pembelian harga terendah di tingkat petani.
Petani mengumpulkan jagung hasil panen, di kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/5/2015)./Antara-Abriawan Abhe
Petani mengumpulkan jagung hasil panen, di kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/5/2015)./Antara-Abriawan Abhe

Bisnis.com, GORONTALO - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada petani untuk tidak perlu takut menanam jagung, sebab saat ini pemerintah telah mengeluarkan regulasi pembelian harga terendah di tingkat petani.

"Saat ini, harga sedang bagus, namun manakala harga lagi turun diakibatkan produksi jagung melimpah, petani tidak perlu khawatir, silahkan dijual di Bulog Gorontalo," kata Rusli, Selasa (16/8/2016).

Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, telah mengeluarkan peraturan penetapan acuan harga pembelian jagung di tingkat petani, yaitu Rp3.150/kg dengan kadar air 15 persen.

Ia menambahkan itu acuan harga pembelian, jika jagung para petani kadar airnya 17 hingga 30 persen, maka ada cara perhitunganya dan sudah diatur dan dipantau langsung Kemendag.

"Itulah sebabnya jika penjualan pengumpul jagung membelinya dengan harga murah, bisa saja karena kadar airnya yang tinggi," ujar Rusli.

Namun jika para petani merasa kadar air dari jagungnya 15 persen, dan hanya akan dibeli dengan harga di bawah dari Rp3.150/kg oleh pedagang pengumpul, silahkan dijual ke Bulog Gorontalo dengan ketentuan harga sebagaimana diatur dalam peraturan tadi.

Diakuinya bahwa kebanyakan petani Gorontalo yang hanya memiliki lahan tidak sampai satu hektare, menjual jagungnya dengan kadar air sampai 30 persen, dengan alasan mereka tidak ada alat pengering atau Dryer.

"Untuk itu juga saya meminta kepada para petani, untuk memanen jagung saat sudah usia matang, biarkan jagung itu mengering di pohon, sehingga kadar airnya turun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper