Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan : Kebutuhan Daging Impor Lebih 10.000 Ton

Kementerian Pertanian mengestimasi kebutuhan daging impor dari salah satu negara yang baru saja meneken perjanjian kerja sama pemasukan mencapai diatas 10.000 ton.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mengestimasi kebutuhan daging impor dari salah satu negara yang baru saja meneken perjanjian kerja sama pemasukan  mencapai diatas 10.000 ton.
 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini pihaknya baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan salah satu negara yang sebelumnya tidak menjadi negara pengeskpor daging ke Indonesia.
 
Pemasukan tersebut diharapkan mampu untuk stabilitasasi harga daging sampai empat bulan kedepan. Presiden Joko Widodo beberapa kali memanggil sejumlah menteri, salah satunya Amran, untuk fokus pada penyediaan kebutuhan daging dan penurunan harga dalam jangka pendek.
 
“Kami tanda tangan dan mudah-mudahan bisa masuk cepat. Sudah [perkiraan kuota] bahkan kira-kira diatas 10.000 ton,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (10/8/2016).
 
Amran enggan menyebut negara yang baru saja sepakat bekerja sama dan jenis daging yang disiapkan untuk diimpor. Belakangan, Kementerian Pertanian tengah intens untuk membuka importasi dari negara Spanyol dan Meksiko.
 
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah memang berencana menuntaskan kesepakatan kerja sama government to government (G to G) dengan Mexico, Brasil, Argentina dan Spanyol pada tahun ini.
 
Namun, dia mengatakan belum menetapkan kembali kuota impor daging  sapi maupun kerbau yang akan dibuka sampai akhir tahun ini.
 
“Belum ya, 10.000 ton dulu [pemasukan daging Kerbau India] masuk dan kita akan lanjutkan. Kita akan siapkan,” ujarnya.
 
Untuk menekan harga daging, pemerintah telah membuka kuota impor daging sapi sepanjang tahun ini, mulai dari mengeluarkan izin impor daging CL 65,CL 95, jeroan sebanyak 27.400 ton serta daging kerbau sebanyak 10.000 ton.

Importasi besar-besaran dimaksudkan untuk menurunkan harga daging sesuai instruksi Presiden di kisaran Rp80.000/kg.
 
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan agenda rapat internal dengan Presiden Jokowi hari ini menyampaikan perihal evaluasi serta langkah-langkan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga dalam jangka pendek, salah satunya pemenuhan kebutuhan hari raya Natal dan Tahun baru.

Dia mengatakan saat ini kondisi harga daging masih terlalu tinggi dari target.

Selain impor daging, dia mengatakan pemerintah akan membuka alternatif impor sapi bakalan dan indukan salah satunya dari Amerika Latin untuk tetap mengembangkan populasi sapi selain fokus pada stabilitas harga.

“Daging harganya masih stabil tinggi ya, belum turun jadi kita akan membuka alternatif impor sapi bakalan dan juga indukan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper