Bisnis.com, JAKARTA— Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan beroperasinya Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta pada 9 Agustus 2016 nanti mampu mengurangi kepadatan penumpang di bandara secara signifikan.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta memang cukup urgent untuk dioperasikan. Hanya saja, kata Tulus, PT Angkasa Pura II dan Pemerintah harus memastikan bahwa terminal tersebut memang sudah benar-benar siap.
“Kalau memang sudah bisa beroperasi ya segera operasikan karena memang sangat urget. Meski demikian, semua aspek keselamatan harus terpenuhi, jangan sampai membahayakan,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (3/8/2016).
Dia menilai, sempat ada kendala Tower Air Traffic Controler (ATC) di terminal 3 Bandara Soetta yang terlalu pendek sehingga apron atau tempat parkir pesawat tidak terlihat dari tower. Menurutnya, hal tersebut harus sudah ada solusinya bila terminal bandara tersebut ingin dioperasikan.
“Kemudian harus sering dilakukan uji coba. Di luar negeri itu, uji coba bandara baru berlangsung selama 6 bulan hingga 1 tahun, untuk memastikan keselamatan penumpang,” jelasnya.
Yang pasti, lanjutnya, terminal bandara baru ini diprediksi bisa mengatasi kepadatan penumpang yang selama ini menumpuk di terminal 1 dan 2. Terminal 2 yaang memiliki kapasitas penumpang 20 juta harus diisi oleh sekitar 50 juta-60 juta penumpang selama ini.
“Kalau ada terminal 3 ultimate, ini signifikan bisa mengurangi kepadatan di bandara. Kapasitas terminal 3 ultimate 25 juta penumpang, ini signifikan mengurai kepadatan, asalkan tidak ada antrian pesawat yang panjang karena kalau tidak akan sama saja, antrian panjang dan kepadatan tidak bisa dielakkan,” jelasnya.
Sebagain informasi, PT Angkasa Pura II (Persero) sudah memastikan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai beroperasi pada 9 Agustus 2016 pukul 00.01 WIB. Terkait hal itu, maskapai nasional Garuda Indonesia akan mulai melayani penerbangan untuk seluruh rute domestik melalui terminal baru tersebut.
Hal ini sejalan dengan surat Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor AU.508/1/1/DRJU.DBU-2016, tanggal 2 Agustus 2016, perihal Pengoperasian Terminal 3.
Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa setelah melalui proses verifikasi administrasi dan teknis serta evaluasi simulasi operasi pelayanan dan kesisteman, maka Terminal 3 dinyatakan dapat dioperasikan.
Pada tahap awal, maskapai yang akan menggunakan Terminal 3 hanya Garuda Indonesia. Adapun, Garuda Indonesia telah melaksanakan beberapa uji coba operasional (trial operation) yang melibatkan seluruh unit pelayanan penumpang di bandara, untuk memastikan semua aspek keselamatan dan keamanan penerbangan dan pelayanan penumpang berjalan sesuai standar prosedur yang ada.
