Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini yang Dibahas Dalam Pertemuan Mendag Negara G20

Menteri perdagangan negara-negara G20 melakukan pertemuan membahas perkuatan mekanisme investasi global dan stabilitas pertumbuhan ekonomi di Shanghai pada Sabtu hingga Senin (11/7/2016).
Aktivitas bongkar muat di kawasan Tanjung Priok, belum lama ini. Akibat faktor perdagangan internasional yang belum pulih itu, pada 2016, JICT hanya menargerkan produktivitas bongkar muat dengan volume 2,3 juta atau 2,4 juta twenty foot equivalent units (TEUs). JIBI/BISNIS/Nurul Hidayat
Aktivitas bongkar muat di kawasan Tanjung Priok, belum lama ini. Akibat faktor perdagangan internasional yang belum pulih itu, pada 2016, JICT hanya menargerkan produktivitas bongkar muat dengan volume 2,3 juta atau 2,4 juta twenty foot equivalent units (TEUs). JIBI/BISNIS/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri perdagangan negara-negara G20 melakukan pertemuan membahas perkuatan mekanisme investasi global dan stabilitas pertumbuhan ekonomi di Shanghai pada Sabtu hingga Senin (11/7/2016).

Menteri Perdagangan China Gao Hucheng, sebagai ketua pertemuan tersebut menyampaikan, mekanisme yang konstruktif dalam perdagangan dan investasi oleh negara-negara G20, diharapkan mampu mendorong sistem perdagangan multilateral, memacu pertumbuhan ekonomi global, di tengah perekenomian dunia yang masih lesu.

"Saat ini kondisi perekonomian global masih dalam kondisi lesu, pemulihan berjalan lambat, pertumbuhan perdagangan lemah, karenanya memerlukan langkah nyata antara lain perkuatan mekanisme investasi global, sebelum kondisi semakin memburuk," katanya.

Gao Hucheng mengatakan saat ini, negara anggota G20 secara kolektif mewakili 85% PDB dunia, 80% perdagangan dunia, dan dua per tiga penduduk dunia.

"Karenanya, negara G20 ingin berperan lebih aktif dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang stabil," ujarnya menegaskan.

Pertemuan di Shanghai merupakan langkah dan upaya menghadapi tantangan yang tengah dihadapi negara anggota G20, yaitu rendahnya tingkat pertumbuhan perdagangan global empat tahun terakhir yang bertengger pada angka tiga persen.

Pertumbuhan ini di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi global dan rata-rata pertumbuhan periode sebelum krisis 2008-2009 yang mencapai 7%.

Keprihatinan juga dialamatkan pada kinerja arus Foreign Direct Investment (FDI) global yang masih berada di bawah level puncaknya pada 2007.

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan pihaknya optimistis perekonomian dunia akan membaik dalam waktu tidak terlalu lama, meski saat ini banyak pihak menilai kondisi ekonomi dunia dalam ketidakpastian.

"Ada dua hal yang membuat saya optimis, dan akan saya share [bagi] kepada forum, yakni siklus perekonomian Amerika Serikat yang semakin membaik dan kuat, setelah sempat mengalami perlambatan, serta kebijakan reformasi ekonomi Indonesia yang lebih efektif," katanya.

Thomas Lembong menuturkan meski sempat mengalami perlambatan namun perekonomian Amerika Serikat, secara fundamental masih kuat dan akan semakin menguat, sehingga AS dapat menjadi lokomotif perekonomian dunia, termasuk meningkatkan ekspor Asia, khususnya Asia Tenggara ke AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper