Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mendorong penurunan harga daging sapi yang melonjak hingga di atas Rp100.000 per kilogram. Harga daging sapi di Jakarta bahkan mencapai Rp125.000/kg, sementara harga daging sapi beku per kilo hanya Rp75.000-Rp80.000.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan melihat kedua perbedaan itu, ada potensi harga daging sapi harus didorong hingga menyentuh di bawah Rp100.000/kg. Untuk mendapatkan harga kisaran itu, pemerintah telah mencabut aturan yang tidak mengizinkan importir menjual daging beku ke tingkat pengecer.
Peraturan menteri di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan tersebut telah dicabut dua pekan lalu. Dengan dihapuskannya aturan itu, saat ini pasar sedang membentuk harga baru untuk penjualan daging sapi.
"Itu menarik sekali bahwa di kementerian-kementerian ini enggak dilaporkan ada peraturan itu. Waktu ditanya, alasan mereka adalah memang konsumen tidak suka pakai daging beku," katanya di rumah dinasnya, di Jakarta, Kamis (7/7/2016).
Namun, kedua jenis daging sapi itu memiliki perbedaan cukup besar sekitar Rp40.000-Rp50.000 per kilo sehingga dia meyakini masyarakat akan mengkonsumsi daging sapi beku.
Menurutnya, proses peleburan dua jenis daging di pasaran membutuhkan waktu satu bulan hingga dua bulan. Terlebih, pemerintah juga mendorong impot daging sapi atau kerbau asal India dengan harga lebih rendah Rp60.000-Rp65.000/kg.
"Silakan kita lihat pasarnya jadi bagaimana. Mestinya dia akan menyatu pasarnya sehingga terbentuk harga baru. Mungkin tidak bisa Rp80.000, tapi pasti di bawah Rp100.000," ujarnya.