Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah menggelontorkan bantuan kepada petani di Kabupaten Magelang Jawa Tengah senilai Rp3,36 miliar seiring penunjukan daerah tersebut sebagai pusat produksi cabai nasional.
Dalam hal ini, pemerintah pusat menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang dan ribuan petani cabai dari 12 kecamatan di wilayah setempat.
Jika harga cabai kembali berfluktuasi, pemerintah pusat akan membeli cabai Magelang untuk melakukan operasi pasar guna menekan harga.
Kepala Distanbunhut Wijayanti mengatakan pada tahap pertama dikembangkan 120 hektare tanaman cabai di 12 kecamatan. Tahap selanjutnya, diperluas menjadi 150 ha.
Ke-12 kecamatan di antaranya Kecamatan Srumbung, Sawangan, Grabag, Dukun, Secang, Windusari, Borobudur, Mertoyudan, Muntilan, Kajoran dan Kecamatan Salaman.
“Setiap satu hektare kami bantu danai tunai Rp28 juta. Dana ini bisa dibelanjakan untuk bibit atau alat dan mesin pertanian (alsintan). Tergantung kebutuhan masing-masing kelompok tani,”kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (9/6/2016).
Menurut Wijayanti, saat harga cabai melonjak tinggi maka pemerintah akan membeli cabai petani seharga Rp26.000 per kg. Hasil panen cabai Magelang, katanya, akan dibawa ke Jakarta dan kota besar lainnya untuk melakukan operasi pasar.
Penyuluh Pertanian Srumbung, Muji Rohmad mengatakan kawasan lereng Merapi cocok menjadi lokasi pengembangan cabai.
Oleh karena itu, lima kelompok tani dibantu pengembangan cabai. Ke-5 kelompok tani itu adalah Poktan Ngudi Makmur Bringin, Sungging Makmur Mranggen, Sumber Makmur Mranggen, Ngagrong Makmur Ngargosoko, dan Sido Makmur Tegalrandu.
Selan itu, kata Muji, pemerintah juga menyalurkan bantuan Unit Pengolah Pupuk organik (UPPO) untuk enam kelompok tani (poktan). Ke-6 kelompok tani itu adalah Poktan Ngudi Rahayu (Tegalrandu), Soko (Ngargosoko), Rejo Makmur (Mranggen), Ngudi Mulyo (Srumbung), Ngudi Barokah (Ngablak), dan Sekar Arum (Sudimoro).