Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEGAPROYEK 35.000 MW: Pembangkit Bergerak Solusi Alternatif

Pembangkit listrik yang dapat dipindahkan atau mobile power plan bisa menjadi solusi alternatif untuk mempercepat pembangunan dalam megaproyek 35.000 megawatt.
PLTU/Ilustrasi-Antara
PLTU/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangkit listrik yang dapat dipindahkan atau mobile power plant bisa menjadi solusi alternatif untuk mempercepat pembangunan dalam megaproyek 35.000 megawatt.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan mobile power plant (MPP) yang menggunakan bahan bakar gas lebih ramah lingkungan. Selain itu, lanjutnya, sesuai dengan nawacita yang dituangkan dalam program 35.000 MW, pemilihan pembangkit ini dirasa tepas untuk wilayah Sumatra.

“Pemilihan pembangkit jenis MPP untuk percepatan rasio elektrifikasi di Regional Sumatera dirasa tepat mengingat waktu pembangunan pembangkit MPP yang relatif singkat,” ujarnya, dalam keterangan resminya, Rabu (1/6/2016).

Dia mengungkapkan jika pihaknya berkonsentrasi penuh untuk menjalankan amanah pemerintahan Presiden Joko Wdidodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui Program 35.000 MW.

Sofyan menargetkan Regional Sumatra pada tahun ini akan memasok daya hingga 6.036 MW. Untuk itu, diharapkan adanya cadangan daya untuk Sumatra sebesar 1.615 MW.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan jika saat ini pemerintah terus mengejar target pembangunan 35.000 MW di seluruh Indonesia dan pihaknya optimistis target tersebut mampu dicapai.

“Pembangkit 35.000 MW di seluruh Indonesia harus dikejar. Kalau tidak, akan kejadian lagi seperti di Bangka Belitung dan provinsi lain. Saya yakin semuanya akan terkejar, sudah direncanakan dengan baik,” kata Presiden dalam keterangan resmi yang dirilis Biro Pers Istana Kepresidenan.

Menurutnya, hingga akhir 2015 sudah ada penandatanganan perjanjial jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) sebesar 17.300 MW yang telah ditandatangani. Selain itu, juga telah ada sebanyak 8.000 MW yang sudah ground breaking.

Presiden mengungkapkan pihaknya akan terus memantau perkembangan di lapangan soal pembangunan pembangkit listrik baik berupa MPP maupun pembangkit lain di Indonesia.

“Saya ingatkan, jangan hanya ramai ground breaking. Saya pastikan agar proses ini selesai, rakyat juga harus mengawasi. Saya tidak mau 2018 dan 2019 listriknya byarpet,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper