Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cowell Berminat Menerbitkan Dana Investasi Realestate (DIRE)

PT Cowell Development Tbk. berniat mencari pendanaan lewat instrumen dana investasi real estat atau DIRE dalam lima tahun mendatang. nn
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pusat Grosir Senen Jaya-Plaza Atrium Senen di kawasan Senen, jakarta Pusat/Antara
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pusat Grosir Senen Jaya-Plaza Atrium Senen di kawasan Senen, jakarta Pusat/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Cowell Development Tbk. berniat mencari pendanaan lewat instrumen dana investasi real estat atau DIRE dalam lima tahun mendatang. 

Direktur Utama PT Cowell Development Tbk., Edhi Sutanto mengatakan perseroan berniat menggalang dari lewat DIRE dalam lima tahun mendatang. Namun, dia menyebut mengatakan perseroan perlu menambah dua hingga tiga aset properti investasi lain sebelum merilis aset yang sudah ada. 

"Terutama kami perlu tambah mall, kami memang menunggu aset kami mature dahulu [sebelum dilepas]," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Senin (30/5/2016).

Saat ini, Cowell memiliki dua aset properti investasi yang menghasilkan pendapatan berulang atau recurring income. Dua aset itu yakni Plaza Atrium dan Cowell Tower. Keduanya terletak di bilangan Senen, Jakarta Pusat.

Tingkat keterisian Plaza Atrium hingga per Desember 2015 mencapai 95,90% dari total area sewa bersih seluas 33.379 m2. Sementara itu, tingkat keterisian Cowell Tower mencapai 68% dari total area seluas 22.259 m2. 

Menurut Edhi, perseroan tertarik menggalang dana lewat DIRE karena pemerintah berniat memberikan stimulus berupa penurunan pajak. Sebagaimana diketahui, pemerintah akan menerbitkan peraturan pemerintah (PP) yang mengatur besaran pajak penghasilan final sebesar 0,5% untuk DIRE. 

Di samping itu, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) juga akan dipangkas dari 5% menjadi 1%. Alhasil, total pajak yang dibebankan dalam instrumen DIRE akan tersisa 1,5%, lebih rendah dari pajak yang diterapkan Singapura sebesar 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper