Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Harga Daging dan Telur di Jateng Naik Signifikan

Harga kebutuhan pokok di Jawa Tengah yang perlu diwaspadai jelang Ramadan tahun ini yakni daging ayam ras dan telur ayam ras.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Harga kebutuhan pokok di Jawa Tengah yang perlu diwaspadai jelang Ramadan tahun ini yakni daging ayam ras dan telur ayam ras.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jateng menyoroti harga ayam ras di Pasar Johar Semarang menembus angka Rp32.000/kg dan telur ayam ras diangka Rp22.000/kg atau rerata naik 5,1% dari hari biasa.

Wakil TPID Jateng Iskandar Simorangkir mengatakan jelang Ramadan tahun ini sudah ada terlihat kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, termasuk daging ayam ras dan telur ayam ras.

Di samping itu, ada kenaikan tak terduga di sejumlah pasar tradisional se-Jateng yakni bawang putih dengan harga mencapai Rp37.000/kg atau naik rerata 3% dari kondisi normal.

Iskandar mengatakan TPID terus memantau harga komoditas melalui aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi atau dikenal SiHaTi Provinsi Jateng.

Melalui aplikasi tersebut, pihaknya bersama TPID di masing-masing daerah dapat melaporkan kondisi riil perihal harga yang berada di pasaran.

Jika ada kenaikan harga cukup signifikan pada komoditas tertentu, katanya, tim TPID langsung turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab kenaikan tersebut.

“Apakah kenaikan dikarenakan pasokan memang kurang atau permintaan naik. Kami pantau setiap hari, kami koordinasi dengan Perum Bulog,” papar Iskandar, Kamis (26/5).

Menurutnya, tim akan bergerak cepat jika kenaikan harga komoditas di atas 10% secara berturut-turut selama satu pekan. Tindakan preventif, yakni melakukan operasi pasar di sejumlah daerah yang membutuhkan komoditas tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Prijo Anggoro Budi Raharjo mengatakan kenaikan harga komoditas pangan akan terpantau setiap hari.

Pihaknya telah membentuk tim yang anggotanya kepala disperindag di 35 kabupaten/kota untuk memantau setiap perkembangan di pasar tradisional di wilayahnya.
“Pasti terpantau secara akurat. Kami bikin grup WhatsApp untuk kepala disperindag se-Jateng. Mereka lapor setiap hari,” paparnya.

Senada dengan TPID, Prijo bakal mengambil langkah cepat dengan mengadakan operasi pasar (OP) di daerah rawan pasokan komoditas pangan tertentu.

Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah bersiap melaksanakan OP untuk komoditas pokok yang mengalami kenaikan harga melebihi batas wajar. Hal itu dilakukan dengan harapan bisa menekan harga dan masyarakat bisa mendapatkan harga komoditas yang terjangkau.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper