Bisnis.com, MEDAN - Perusahaan patungan PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II yakni PT Railink kian gencar meningkatkan kecepatan kereta bandara.
Direktur Utama Railink Heru Kuswantoro mengatakan kecepatan kereta bandara Kualanamu-Medan saat ini berkisar 60km/jam--70km/jam, dan akan ditingkatkan menjadi 80km/jam-90km/jam. Saat ini, uji coba percepatan kereta bandara sedang dilakukan.
"Uji coba sekarang dalam proses pematangan. Targetnya, waktu tempuh kereta bandara bisa 20 menit," ungkapnya di Medan, Selasa (24/5/2016).
Saat ini, waktu tempuh kereta Bandara Kualanamu-Medan mencapai 30 menit. Namun, untuk mewujudkan itu, anak perusahaan KAI ini kini terus melakukan pematangan sistem dan kondisi di lapangan.
Direktur Komersil PT Railink, Purwanto Handry Nugroho menuturkan uji coba pematangan terkait waktu tempuh kereta bandara hanya 20 menit masih dalam tahap pembahasan. Dia mengatakan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat.
Saat ini Railink sudah melayani moda transportasi dari dan menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu 40 kali dalam sehari. Dia mengungkapkan jadwal tersebut akan ditambah seiring kebutuhan pasar.
Heru menambahkan saat ini okupansi kereta bandara mencapai 43%. Untuk menggenjot okupansi, katanya, sosialisasi terus dilakukan, termasuk promo-promo yang merangsang ketertarikan.
Dia mengatakan seiring tingginya mobilitas masyarakat, Railink pun optimistis konsumen pengguna kereta bandara akan semakin tinggi.
Di sisi lain, Railink pun siap melakukan ekspansi tujuan kereta bandara Kualanamu-Binjai dari yang sebelumnya hanya sampai di Kota Medan.
Heru menjelaskan pembangunan akan dilakukan pada 2017. Dia mengatakan fasilitas kereta bandara ke Binjai cukup prospektif mengingat geliat ekonomi di kota tersebut sangat tinggi. Dia pun menilai pertumbuhan industri di Binjai cukup bagus.
Selain Railink yang berencana untuk ekspansi, saat ini pemerintah juga gencar membangun jalur layang kereta api dari Stasiun Bandar Khalipah di Deli Serdang menuju Stasiun Medan sepanjang 8 km yang ditargetkan selesai paling lambat pada akhir 2017.