Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) terus mengupayakan penerapan Satu Peta untuk menghindari tumpang tindih lahan dan penyelesaian program pemerintah.
Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan menuturkan peta itu sangat penting dalam rangka menyelesaikan program pemerintah. Dia menegaskan peta akan dibuat pada skala 1:10.000 untuk menjadi peta teknis dengan skala yang lebih rinci.
"Satu nusa, satu bangsa, satu peta," kata Ferry dalam keterangannya yang dikutip Bisnis.com, Senin (2/5/2016).
Dia memaparkan pentingnya Satu Peta itu juga digunakan untuk penyelesaian sengketa lahan. Menurut Ferry, peta dapat menunjukkan dengan jelas mana area yang tumpang-tindih yang tak terlihat dalam dokumen tertulis.
Oleh karena itu, sambungnya, peranan Badan Informasi Geospatial (BIG) akan terus diperkuat. Satu Peta, sambungnya, adalah kebijakan yang ditunggu-tunggu.