Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peternak Ingatkan Pemerintah Hitung Kebutuhan Daging

Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia memperingatkan pemerintah pusat untuk kembali menghitung kebutuhan daging sapi menjelang momen puasa dan lebaran tahun ini.

Bisnis.com, TANGERANG--Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia memperingatkan pemerintah pusat untuk kembali menghitung kebutuhan daging sapi menjelang momen puasa dan lebaran tahun ini.

“Apalagi di beberapa daerah yang memiliki tren konsumsi tinggi misalkan Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Harus dihitung betul, kalau memang tidak memungkinkan memang harus impor,” kata Teguh Boediyana, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia kepada Bisnis, Jumat (1/4).

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan pemerintah harus memberikan dukungan lebih intensif di beberapa daerah dengan konsumsi terbanyak guna mencegah kurangnya pasokan daging sapi.

Khusus di Banten, dirinya mengemukakan ketersediaan sapi potong impor di feedlooter (perusahaan penggemukan sapi) masih mendominasi ketimbang sapi lokal. Apalagi, sejumlah perusahaan penggemukan sapi berskala besar berlokasi di provinsi ini.

“Dari segi logistik, harganya tidak akan mengalami kenaikan signifikan. Meski, pemerintah juga harus terus mengawasi aksi spekulan,” ucapnya.

Sementara itu, untuk daging sapi beku dikhususkan untuk bisnis hotel, restoran, dan katering sehingga tidak akan masuk ke pasar tradisional, kecuali ada kebijakan lain dari pemerintah.

Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Banten pada 2015, jumlah produksi daging sapi mencapai 38.326 ton dengan jumlah konsumsi sebanyak 27.019 ton. Akibatnya, Banten masih memiliki surplus ketersediaan daging sapi hingga 11.307 ton pada periode yang sama.

Tak hanya itu, kontribusi komoditas daging sapi terhadap inflasi di Banten masih belum signifikan. Beberapa komoditas yang selalu menyumbangkan kontribusi terhadap inflasi antara lain daging ayam dan cabai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper