Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Phapros Mulai Masuki Bisnis Alkes, Ini yang Diincar

Perusahaan farmasi PT Phapros Tbk. akan mulai masuk pada produk alal kesehatan, dengan meluncurkan dua produk baru pada tahun ini.
Logo Phapros
Logo Phapros

Bisnis.com, SEMARANG - Perusahaan farmasi PT Phapros Tbk. akan mulai masuk pada produk alal kesehatan, dengan meluncurkan dua produk baru pada tahun ini.

Presiden Direktur PT Phapros Tbk. Iswanto mengatakan dua produk tersebut adalah VP Shunt dan Implantcast.

VP Shunt merupakan alat pompa untuk mengeluarkan cairan di kepala bagi penderita hidrosefalus, sedangkan Implantcast adalah alat yang digunakan untuk sendi lutut atau pinggul.

"Target pendapatan dari dua produk tersebut sekitar Rp25 miliar tahun ini. Kami bekerja sama perusahaan asal Jerman dengan kesepakatan mereka akan melakukan transfer pengetahuan terkait produk tersebut," ujarnya, Jumat (11/3/2016).

Ke depannya, Phapros berencana memproduksi alat kesehatan Implancast secara mandiri.

Dia mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi serta Universitas Gadjah Mada untuk pengembangan produk tersebut.

Keberadaan produk implan dinilai menjadi peluang baru, karena tingginya pengguna sepeda motor di Indonesia.

Dia menilai akan dibutuhkan banyak implan tulang menyusul tingginya jumlah kecelakaan di jalan raya yang terjadi di Indoensia.

Sepanjang 2016, perseroan menargetkan dapat meluncurkan tujuh produk baru dan dua produk alkes.

Adapun total target pendapatan dari seluruh produk baru tersebut diestimasikan mencapai Rp40 miliar-Rp50 miliar.

"Untuk produk farma pada awal peluncuran masih berat, jadi kami menargetkan angka yang tidak terlalu tinggi. Masih membutuhkan waktu untuk membangun relasi," katanya.

Pada tahun ini, Phapros mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 14,5% dibanding 2015, sehingga pendapatan diharapkan tumbuh dari Rp691,25 miliar menjadi Rp791,48 miliar.

Dengan berbagai rencana ekspansi, laba perseroan ditargetkan tumbuh tipis dari Rp63 miliar menjadi Rp67 miliar.

Lebih lanjut, perseroan mempersiapkan dana sebesar Rp135 miliar untuk belanja modal, di mana sekitar Rp30 miliar akan digunakan untuk pengembangan pabrik baru di kawasan Ungaran, Kabupaten Semarang.

Pabrik tersebut ditargetkan mulai dikembangkan pada september tahun ini.

"Untuk tahun ini, dana yang akan dikeluarkan tidak terlalu besar karena konstruksi baru dimulai. Pabrik sangat dibutuhkan untuk memperbesar kapasitas produksi obat generik.Selain itu, ke depan kami juga merencanakan pengembangan teknologi terbarukan," ungkapnya.

Karena ada perubahan desain dan pengembangan pada biotechnology, Iswanto menghitung nilai investasi yang dibutuhkan naik sekitar 30% dari perkiraan awal menjadi Rp450 miliar.

Melalui pengoperasian pabrik tersebut, total kapasitas produksi tablet perseroan akan melonjak tajam.

Satu pabrik milik perseroan saat ini memiliki kapasitas produksi 1 miliar butir tablet per tahun.

"Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi dua kali lipatnya dari pabrik yang sudah ada, yakni mencapai 2 miliar butir tablet per tahun. Dengan begitu total kapasitas produksi kami bisa mencapai 3 miliar butir tablet per tahun," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper