Bisnis.com, JAKARTA—PT Toshiba Consumer Products Indonesia menyatakan perusahaan melakukan restrukturisasi organisasi dengan mengalihkan manajemen pabrik di Cikarang, Bekasi kepada Skyworth Group asal China untuk meningkatkan daya saing.
Munadi, Costums Clearance System PT Toshiba Consumer Products Indonesia, mengatakan pabrik Toshiba di Cikarang telah diakuisisi oleh Skyworth Group, sehingga perusahaan mengambil langkah menegosiasi ulang sejumlah tenaga kerja.
“Kami terus berproduksi, Toshiba hanya diakuisisi Skyworth asal China. Pemutusan tenaga kerja memang ada, sekitar 60% pegawai lanjut kerja di bawah bendera baru dan 40% masih proses negosiasi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/2/2016).
Menurutnya, kendati pabrik Toshiba diakuisisi oleh Skyworth, perusahaan asal China ini tetap memproduksi televisi dengan merek Toshiba. Hingga saat ini, hasil produksi TV Toshiba di Cikarang sebagian besar untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, sementara 25% untuk domestik.
“Biasanya 35% untuk domestik, tetapi sekarang pasar domestik sedang lesu, sehingga porsinya hanya 25%. Kendati pasar global dan domestik lesu, Toshiba tidak mengalami kerugian hingga harus menutup pabrik,” tuturnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Skyworth Group, salah satu produsen televisi terbesar di China telah masuk ke pasar elektronik Indonesia sejak 2011 dengan mendirikan anak perusahaan PT Skyworth Indonesia.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen, China dan terdaftar di bursa Hong Kong ini fokus memasarkan produk televisi dengan merek Coocaa yang diimpor langsung dari China. Perusahaan berencana membangun pabrik di Indonesia jika pangsa pasar Cooca dinilai cukup kuat.
Untuk memperkuat pangsa pasar Coocaa di Indonesia, Skyworth telah masuk ke segmen TV light emitting diode (LED). Perusahaan optimistis mampu bersaing di segmen ini karena menguasai teknologi LED dan berpengalaman di pasar global.
Berdasarkan penelusuruan Bisnis, nilai akuisisi pabrik Toshiba di Indonesia oleh Skywort mencapai 3 miliar yen. Penyelesaian transaksi akan dilakukan pada Maret 2016, dan perusahaan China ini meneruskan penjualan TV merek Toshiba di pasar Asia, kecuali China.
Ali Soebroto Oentaryo, Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), mengatakan negosiasi penjualan pabrik Toshiba ke perusahaan China telah berlangsung dalam satu tahun terakhir. Penjualan ini menegaskan pabrikan elektronik Jepang tak mampu bersaing dengan China dan Korea Selatan.
“Proses penjualan sudah dua tahun, tetapi seperti proses lelang, baru ada kepastian dengan investor China ini satu tahun terakhir. Ini murni masalah bisnis. Struktur industri elektronika China lebih kuat, sehingga bisa menawarkan produk berkualitas dengan harga murah,” tuturnya.