Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menjamin pembiayaan belanja negara selama Januari 2016 dengan dana Rp63,48 triliun yang diperoleh dari pre-funding yang telah dilakukan sebelumnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan mengatakan pemerintah mengawali tahun dengan mengeksekusi pembiayaan terlebih di tahun anggaran berjalan atau pre-financing.
“Kita tidak ada kekhawatiran ada kesulitan dalam keuangan pemerintah untuk melakukan kebutuhan belanja negara baik itu dalam melakukan akselerasi-akselerasi,” ujarnya di Jakarta, Senin (4/1/2015).
Beberapa sumber dana yang berhasil dikumpulkan berasal dari Surat Utang Negara (SUN) Valas yaitu RI0126 yang jatuh tempo pada Januari 2026 atau bertenor 10 tahun dengan nominal Rp31,16 triliun. Kemudian, RI0146 yang jatuh tempo pada Januari 2046 atau bertenor 30 tahun dengan nominal Rp17,31 triliun.
Tawaran lain muncul dari private placement untuk Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk seri PBS009 sebesar Rp1 triliun dengan jatuh tempo Januari 2018 atau bertenor 3 tahun. Dua seri lainnya dengan nilai Rp7 triliun yaitu FR0070 yang jatuh tempo pada Maret 2024 atau bertenor 8 tahun dan FR0046 yang jatuh tempo pada Juli 2023 atau bertenor 7 tahun.
“Kemudian ada tawaran private placement untuk Sukuk dan kita putuskan kita pakai di free financing,” kata Robert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
