Bisnis.com, CIREBON -- Petani garam Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, keluhkan harga yang semakin anjlok dan kali ini sudah menyentuh Rp200 per kilogram dan untuk meminimalisasi kerugian petani timbun garam di tambak dan pinggir jalan.
Seorang petani garam Taryudi, Sabtu (5/12/2015), mengaku untuk penurunan harga garam pada tahun ini sangat memberikan efek bagi para petani dan harga terus anjlok sekarag per kilogram Rp200 rupiah.
"Dalam satu minggu ini saja sudah turun, kemaren per kilogramnya Rp220 dan sekarang Rp 200," kata Taryudi.
Untuk menanggulangi kerugian, maka para petani garam lebih memilih menimbun hasil panen mereka di tambak dan pinggir jalan, mereka berharap harga garam bisa baik dalam musim hujan kali ini.
Penurunan harga garam pada musim panen tahun ini terus terjadi yang semula harga per kilogram Rp600 rupiah sekarang sudah menyentuh angka Rp200 rupiah.
Sementara itu pengepul garam Warto menuturkan, untuk musim panen kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya karena sekarang ini garam melimpah dan permintaan berkurang itu juga disebabkan adanya garam impor yang masuk.
"Sekarang ini para petani panennya melimpah dan kami untuk menjualnya sulit karena permintaan sekarang menurun drastis," ujarnya.
Ia juga menimbun garam yang dibeli dari petani, tujuannya mengharap ketika musim hujan datang harga garam bisa naik dan stabil.
Menurutnya harga garam memang tidak menentu apalagi setelah banyaknya garam impor dan permintaan pun tidak seperti dulu.
"Dulu saya bisa mengirim garam ke luar pulau Jawa sampai 200 ton per bulan sekarang sudah tidak pernah ngirim lagi, paling saya kirim ke daerah Jawa Barat saja," tambah Warto.
HARGA GARAM: Semakin Anjlok, Rp200 Per Kilogram
Petani garam Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, keluhkan harga yang semakin anjlok dan kali ini sudah menyentuh Rp200 per kilogram dan untuk meminimalisasi kerugian petani timbun garam di tambak dan pinggir jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu