Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo menilai promosi ekspor selama ini kurang efektif untuk mendongkrak kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Seusai Sidang Kabinet Paripurna, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Presiden Jokowi menekankan pentingnya menggerakkan kembali promosi ekspor yang selama ini dikerjakan oleh banyak kementerian.
"Itu akan disatukan seluruhnya sehingga lembaga promosi kita jadi besar," ujar Darmin di Istana Bogor, Senin (23/11/2015).
Dalam hal promosi ekspor, kata Darmin, presiden tidak ingin Indonesia hanya ikut-ikutan dalam pameran internasional dengan skala kecil. Langkah tersebut dinilai tidak akan memberikan magnitude yang besar terhadap promosi ekspor Indonesia.
"Arahan beliau, kalau mau promosi jangan cuma ikut-ikutan buka stand, dapatnya dekat toilet lagi. Harus bikin yang besar sehingga dominan," tuturnya menirukan Presiden Jokowi.
Selain itu, lanjut Darmin, presiden juga memerintahkan dibentuknya Dewan Penunjang Ekspor. Menurut Darmin, dewan ini nanti akan berpasangan dengan Dewan Promosi Ekspor sehingga diharapkan akan membantu industri, termasuk UKM, untuk menembus pasar ekspor.
Darmin menambahkan dulu pemerintah pernah memiliki badan serupa, tetapi dibubarkan. Padahal badan tersebut dinilai cukup efektif dalam mengkoordinir dana dan program-program promosi ekspor yang alokasi anggarannya tersebar di berbagai kementerian.
"Itu besar jumlahnya. Pasti ada di Kemenperin, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pertanian, dan beberapa kementerian sektor pasti ada," ucapnya.