Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah serius mendorong dunia industri memperbaiki proses produksi dan mutu produk dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup guna mendukung industri ramah lingkungan yang memiliki nilai tambah di pasar internasional.
“Undang-undang tentang industri di tanah air juga mengarahkan pada kegiatan industri hijau. Artinya, para pelaku industri harus semakin konsen pada lingkungan,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani saat berkunjung di Kabupaten Semarang seperti dalam laman Pemkab Semarang, Selasa (11/10/2015).
Franky menuturkan saat ini pasar global semakin ketat menerapkan ketentuan ramah lingkungan terutama untuk produk pakaian jadi atau garmen.
Oleh karena itu, langkah pembangunan Green Building Factory oleh manajemen PT Ungaran Sari Garmen (USG) sangat strategis untuk memperluas cakupan pemasaran produknya di pasar global.
“Green Building Factory ini memperhatikan kepentingan lingkungan dalam menjalankan produksinya. Ini akan jadi nilai tambah bagi produk yang dihasilkan di persaingan pasar global,” ujar Franky.
Sementara itu CEO PT USG Manimanen menjelaskan pembangunan GBF ini akan menjadikan perusahaannya lebih ramah lingkungan saat beroperasi. Bahkan, perusahaan akan memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik.
“Jika sudah selesai, PT USG akan menjadi perusahaan garment pertama di Indonesia yang memiliki GBF,” katanya.