Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus beras di Malang Diproyeksikan Capai 80.000 ton pada 2016

Surplus beras di Kab. Malang diproyeksikan mencapai 80.000 ton pada 2016 lewat program refocusing dan ketersediaan air yang cukup.
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Beras/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, MALANG - Surplus beras di Kab. Malang diproyeksikan mencapai 80.000 ton pada 2016 lewat program refocusing dan ketersediaan air yang cukup.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang Tomie Herawanto mengatakan bentuk program refocusing seperti perbaikan irigasi tersier. Tahun ini perbaikan mencapai 20.000 hektare sedangkan tahun depan diharapkan ada tambahan 20.000 hektare lagi.

“Pembagian hand tractor tahun ini juga sudah relatif banyak, yakni 102 unit,” ujarnya di Malang, Selasa (10/11/2015).

Hand tractor sebanyak itu sebagian dipenuhi dari bantuan pemerintah pusat sebanyak 50 unit dan sisanya dari Pemkab Malang yang didanai dari APBD.

Bantuan pupuk bersubsidi diperkirakan alokasinya akan ditambah 15% dari tahun ini yang sebanyak 160.000 ton.

“Dari sisi kebutuhan, alokasi sebesar itu sebenarnya masih kurang karena kebutuhan riil petani mencapai 250.000 ton,” ujarnya.

Yang menggembirakan, musim kemarau tahun ini yang diperkirakan panjang, ternyata tidak terbukti. Kab. Malang justru sudah memasuki musim penghujan sehingga pasokan air menjadi lebih banyak.

Diharapkan pula, petani bisa menerapkan system of rice intensification (SRI) seperti menggunakan pola tanam jajar legowo.

Petani perlu diyakinkan dengan sistem tanam seperti itu yang ditunjang pupuk yang cukup dan berimbang serta pasokan air yang mencukupi, maka produksi akan dapat meningkat secara signifikan.

Tahun ini, produktifitas lahan masih sebesar 7,5 ton per hektare, sedangkan tahun depan diharapkan dapat meingkat menjadi 8 ton per hektare. Skala produksi juga naik dari 2 kali setahun menjadi 2,5 kali setahun.

Tapi tantangannya justru meyakinkan petani untuk menggunakan sistem pertanian yang benar tidak mudah. “Mengubah perilaku petani tidak mudah, butuh ketekunan,” ujarnya.

Dia berharap, pasokan pupuk untuk petani bisa lancar, termasuk pupuk komersial sehingga saat memasuki musim tanam komoditas tersebut ada di pasar.

Yang sering terjadi, saat memasuki tanam, justru pupuk tidak ada di pasar sehingga petani kesulitan memperolehnya.

Tahun ini, pasokan pupuk komersial agak tersendat karena pabrikan kesulitan memperoleh bahan baku.

Adapun pada tahun ini, tuturnya, Kab. Malang diperkirakan surplus beras sebesar 75.000 ton karena musim hujan datang lebih cepat, yakni pada pekan pertama November 2015, sedangkan perkiraannya baru pada  dasariah terakhir bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper