Bisnis.com, JAKARTA--Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menghentikan 123 penerbangan ke tiga bandar udara akibat erupsi Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan manajemen emiten berkode saham GIAA itu menghentikan penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, Bandara Blimbingsari Banyuwangi Jawa Timur, dan Bandara Internasional Lombok NTB, pada Rabu-Kamis, 4-5 November 2015.
Hal itu dilakukan menyusul kebijakan otoritas penerbangan setempat yang menutup tiga bandara tersebut. "Berdasarkan pemberitahuan tersebut, Garuda Indonesia untuk sementara waktu menghentikan penerbangannya, mengingat erupsi Gunung Rinjani dengan sebaran abu vulkaniknya dapat membahayakan keselamatan penerbangan," ungkapnya, Rabu (4/11/2015).
Dia mengatakan, berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan otoritas penerbangan setempat menyebutkan bahwa Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi dan Bandara Internasional Lombok dinyatakan tertutup untuk sementara waktu.
Menurutnya, Garuda akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Rinjani serta kesiapan Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Belimbingsari Banyuwangi dan Bandara Internasional Lombok untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan.
Penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Denpasar, Banyuwangi dan Lombok, akan dilayani setelah ketiga bandara tersebut dinyatakan dibuka kembali oleh otoritas yang berwenang. Dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi, maka Garuda mengimbau para penumpang untuk tidak menuju Bandara sampai dengan pemberitahuan bahwa Bandara Ngurah Rai, Bandara Belimbingsari dan Bandara Internasional Lombok akan beroperasi kembali.
"Kami menghimbau para penumpang dengan tujuan Denpasar, Banyuwangi dan Lombok dapat langsung melakukan perubahan reservasi tiket melalui Call Center Garuda Indonesia," paparnya.