Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Pastikan Harga Beras di Jatim Tidak Naik

Perum Bulog Divisi Regional Jatim memastikan tidak ada kenaikan harga beras di wilayah Jawa Timur jelang akhir tahun. Pasalnya, dua bulan terakhir pada penutupan tahun diklaim sangat rentan terhadap melonjaknya harga beras yang memacu inflasi tahunan.
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Beras/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, SURABAYA--Perum Bulog Divisi Regional Jatim memastikan tidak ada kenaikan harga beras di wilayah Jawa Timur jelang akhir tahun. Pasalnya, dua bulan terakhir pada penutupan tahun diklaim sangat rentan terhadap melonjaknya harga beras yang memacu inflasi tahunan.

Kepala Bulog Divre Jatim Witono mengatakan pihaknya dengan tim operasi pasar telah melakukan stabilisasi harga di 29 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. "Kami bersama TPID [Tim Pengendalian Inflasi Daerah] menggiatkan sidak pasar di dua bulan ini [September-Oktober]. Harga beras stabil. Masih stabil tingginya tapi kami pastikan tidak akan naik lagi," katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu (25/10).

Berdasarkan pemantauannya, harga beras di pasaran masih terbilang tinggi tetapi stabil. Tingginya harga disebabkan oleh minimmnya penyerapan dan lesunya permintaan. Adapun harga beras medium dipatok sekitar Rp8.500/kg hingga Rp9.000 per kg. Sementara beras premium dibanderol Rp9.600/kg. Kendati demikian, terdapat selisih harga kurang lebih Rp100 tergantung varian atau jenis berasnya.

Witono menambahkan, pihaknya terus bersinergi dengan petani agar mau menjual berasnya kepada pemerintah. Hal demikian dapat dijadikan langkah untuk meredam kenaikan harga beras. “Setiap ada sawah yang sedang menguning, kami bersama Kodim dan Koramil melakukan pendekatan ke petani agar dijual ke kami,” ujar Witono.

Bulog Divre Jatim mencatat, penyerapan jenis beras premium di Jatim sejak Juli 2015 mencapai 90%. Sedangkan penyerapan beras medium hanya 10%. Witono menargetkan target penyerapan beras di penghujung tahun sebesar 850.000 ton. Adapun penyerapan per pertengahan Oktober mencapai 75,41% atau setara 716.374 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper