Bisnis.com, SURABAYA--Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengerek pertumbuhan sektor agribisnis dengan menggelar Banyuwangi Plantation Festival 2015 di Perkebunan Kalirejo, Glenmore Minggu (4/10). Festival ini dihelat untuk menggali potensi hasil panen perkebunan di kabupaten bertajuk The Sunrise of Java itu sekaligus dapat memaksimalkan pariwisata dan ekspor antar daerah atau negara..
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pihaknya tidak hanya memaksimalkan potensi wisata dan seni budaya saya, tetapi juga memacu pertumbuhan agribisnis mengingat lahan perkebunan di Banyuwangi terhampar luas..
Kabupaten Banyuwangi, lanjutnya, memiliki arealperkebunandengan luas mencapai 82.143 ha yang tersebar di beberapa wilayah. Komoditas perkebunan beragam mulai kopi, kelapa kopra, kelapa deres, tembakau, kakao, tebu, cengkeh, karet, vanili, abaca, kapas, dan kapuk randu.
Sejumlah komoditas seperti kelapa kopra, vanili dan kopi diklaim telah elah diekspor ke beberapa negara.
Potensiperkebunandi Banyuwangi sangat besar, makanya kami pacu pengembangannya. Kita ingin potensi itu bisa terangkat dan dikemas. Bukan sekedar untuk dipasarkan, namun juga sebagai peluang untuk menarik wisatawan,"katanya dalam situs resmi yang dikutip Bisnis, Minggu (4/10).
Festival ini, tambahnya, digelar sejalan dengan konsep ecotourism pariwisataBanyuwangi yang mengandalkan potensi alam. Untuk itu, sejumlah potensi alam dikemas untuk menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Menurutnya, lingkaran ekonomi banyak ditemukan di sektor perkebunan, mulai dari alam yang masih natural, hasil perkebunan hingga proses pengolahannya.
Ini semua bakal kami kemas sebagai peluang untuk menarik wisatawan. Ini akan menambah destinasi wisata dan memperpanjanglife cyclepariwisata di Banyuwangi. Otomatis juga menambah penghasilan perkebunan, ungkapnya..
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan danPerkebunan, Ikrori Hudanto mengatakan dalam festival perkebunan inipara pengunjung ditunjukkanberbagai produk komoditas hasilperkebunanseperti biji kopi, kakao, karet, cengkeh.
Di samping itu, pameran juga mewadahi aneka makanan, minuman maupun produk barang jadi hasil olahannya. Gelaran acara juga menyuguhkan bagaimana pengolahan hasil perkebunan, seperti pembuatan gula merah, coklat, dan cara menyadap karet.
Dia mencontohkan, Industri Gula Glenmore (IGG) yang telah memamerkanproses pembuatan gula dan pemanfaatan limbah tebu.
Tidak ketinggalan, acara ini menawarkan pesta minum kopi dan cokelat gratis. Pengunjung bisa menikmati minuman kopi dan cokelat sepuasnya di sini., cetusnya.
Perhelatan ini, imbuhnya, dilengkapi dengan berbagai pameran potensi Banyuwangi lainnya seperti pameran kehutanan, ternak, dan hortikultura.
Festivalperkebunankali ini diikuti sejumlah peserta mulai dari Gabungan Perusahaan Perkebunan (GPP), Industri Gula Glenmore (IGG), Perhutani Utara, Barat dan Selatan,Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Ijen, Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo.
Selain itu ada jugaPusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember, Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan, dan sejumlah pengusaha hortikultura.