Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berjanji untuk menyelesaikan pembangunan rel dwi ganda atau double double track (DDT) Cikarang-Manggarai pada akhir 2017 atau paling lambat awal 2018.
Dia mengatakan penggunaan DDT akan memudahkan perjalanan kereta baik jarak jauh maupun jarak dekat seperti comutter line tidak akan bersinggungan pada jalur yang sama.
Jonan melakukan tinjauan langsung pembangunan DDT dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bekasi. Dia menuturkan dengan pengoperasian DDT, penumpang tidak akan mengalami keterlambatan kedatangan comutter line yang menjadi primadona masyarakat Jabodetabek untuk berpergian.
"Sekarang sudah double track, dibangun DDT tujuannya supaya perjalanan KRL bisa menjadi independen dr Cikarang ke Manggarai. Terutama Bekasi ke Manggarai sehingga jumlah KRL-nya kalau ditambah frekuensinya masih bisa," jelasnya.
Dia memprediksi jumlah penumpang KRL akan semakin bertambah setia tahunnya sehingga diperlukan jalur independen yang mendukung perjalanan kereta. Dia menyadari sulitnya melakukan pembebasan lahan, padahal penumpang semakin berjejal terutama yang ke arah Bekasi.
Seperti diketahui, pada hari kerja, penumpang KRL bisa mencapai 850.000 penumpang per hari, bahkan pernah mencapai 914.840 penumpang/hari. PT KCJ memprediksi ada sebanyak 1,2 juta penumpang/hari pads 2018.
"Sebagian besar tanah sudah dibebaskan, tinggal titik yang belum ini kita kerjakan. Yang masih banyak belum dibebaskan itu antara Bekasi sampai Cikarang," ujarnya.
Dia mengungkapkan penumpang KRL kerap protes lambatnya kedatangan kereta pada sore hari, sementara penumpang kereta api jarak jauh harus mengalah pada pagi hari karena jalur rel lebih diprioritaskan pada commuter line.
"Double track yang lama, yang ada kabel listriknya itu tetap utk KRL," kata Jonan.
Lebih lanjut, dia memastikan DDT akan sekaligus menambah frekuensi perjalanan KRL terutama dari Manggarai ke Tanah Abang. Sementara, depo lokomotif kereta jarak jauh akan dipindah ke Cipinanh sehinhha tidak memganggu operasional KRL.