Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mewanti-wanti kepada anak buahnya di Divisi Regional agar memperhatikan kualitas beras sejahtera.
Melalui video conference yang didampingi Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini Soemarno di gudang Bulog Divre DKI Jakarta, dia menegaskan perubahan nama beras miskin menjadi beras sejahtera juga harus diikuti kualitas yang baik.
"Rastra [beras sejahtera] tidak layak konsumsi yang terpaksa lolos, 1x24 jam harus kita ganti dengan beras lain. Kita tidak ingin menjadi tidak baik dengan kelepasan beras yang turun," katanya, Jumat (2/10/2015).
Saat itu Djarot memimpin konferensi jarak jauh dengan Bulog Medan, Semarang, Surabaya, dan Bandung. Djarot melakukan komunikasi dua arah dengan pimpinan Bulog daerah. Sementara Presiden Jokowi dan Menteri Rini Soemarno hanya mengikuti tanpa memberikan komentar.
Presiden menghadiri acara tersebut dalam rangka meluncurkan operasi pasar 300.000 ton beras komersial jenis Premium 15 di seluruh Tanah Air. Harga jual kelas premium ini adalah Rp9.700 per kilogram. Untuk di Jakarta tersebar di 21 pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Jaya.
Tak Layak Konsumsi, Beras Sejahtera Langsung Diganti dalam 1x24 Jam
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mewanti-wanti kepada anak buahnya Divisi Regional agar memperhatikan kualitas beras sejahtera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Stefanus Arief Setiaji
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
27 menit yang lalu