Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WAKIL KETUA MPR: Repatriasi Aset Belum Bisa, Jangan Salahkan Jokowi

Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang meminta berbagai pihak tidak menyalahkan Pemerintah yang belum bisa menarik masuk aset (repatriasi) pengusaha Indonesia di luar negeri melalui berbagai kebijakan.
Suasana di kantor valuta asing./JIBI-Dwi Prasetya
Suasana di kantor valuta asing./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang meminta berbagai pihak tidak menyalahkan Pemerintah yang belum bisa menarik masuk aset (repatriasi) pengusaha Indonesia di luar negeri melalui berbagai kebijakan.

Menurutnya, meski repatiasi aset itu diperlukan untuk memperkuat perekonomian nasional, upaya itu tidak mudah dilakukan karena berbagai kendala. Apalagi, upaya itu telah terbukti tidak bisa dilakukan sejak beberapa pemerintahan terdahulu.

Memang salah satu upaya memperkuat ekonomi itu dengan upaya supaya modal itu kembali ke indonesia. Tapi upaya itu sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun, tapi tetap tidak bisa, kenapa sekarang dipertanyakan ujarnya mempertanyakan saat membuka acara Training of Trainer Sosialisasi Empat Pilar MPR, bagi organisasi kepemudaan wilayah Bogor, Kamis (1/10/2015).

Pada kesempatan itu Oesman Sapta Odang, yang akrab disapa OSO, menyatakan bahwa tanggung jawab memperkuat ekonomi tidak bisa diserahkan kepada seorang presiden. Namun lebih dari itu, penguatan ekonomi nasional merupakan tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk para pengusaha. Apalagi pelemahan ekonomi saat ini bukan saja dihadapi oleh Indonesia, namun juga oleh ekonomi secara global.

Jadi jangan kita mencari kambing hitam. Mari kita bangun semangat kebersamaan untuk memperkuat perekonomian nasional, ujarnya.

Dia juga mengingatkan pentingnya semangat nasionalisme dalam memperkuat perekonomian nasional. Kalau semangat nasionalisme tidak ada, ujarnya, pihak asing akan dengan mudah melakukan intervensi di bidang ekonomi.

Pengusaha pun harus punya nasionalisme, jangan memamfaatkan keuntungan yang diperoleh untuk menekan rakyat, ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper