Bisnis.com, SAMARINDA—Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengklaim berhasil meyakinkan Rosatom State Atomic Energy Corporation, BUMN nuklir Rusia, untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di provinsi tersebut.
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengatakan dalam kunjungannya ke Rusia pekan lalu pihaknya berhasil bertemu dengan sejumlah petinggi Rosatom. Dalam pertemuan tersebut perusahaan pelat merah Rusia tersebut menjelaskan berbagai proyek pembangkit bertenaga nuklir yang dikerjakan Rosatom di seluruh dunia.
“Teknologi nuklir milik Rosatonm adalah yang tercanggih di dunia,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Awang menjelaskan PLTN ini rencananya akan dibangun di Talisayan, Kabupaten Berau. Kendati demikian, dia belum bisa memastikan kapan proyek tersebut bisa terlaksana.
Pasalnya, untuk membangun PLTN membutuhkan koordinasi dan keputusan dari pemerintah pusat. Pihaknya akan menjalin komunikasi dengan Batan, Bapeten, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Menurut Awang, kebutuhan listrik di Kalimantan Timur saat ini sangat mendesak. Arus daya dari pembangkit sistem Mahakam belum mencukupi kebutuhan listrik di provinsi ini.
Apalagi pemerintah provinsi saat ini tengah sibuk membangun sejumlah kawasan industri seperti Bulumingung di Penajam Paser Utara, Kariangau di Balikpapan, kawasan industri gas dan kondensat di Bontang, dan kawasan ekonomi khusus Maloy.
Awang mengklaim kawasan Kalimantan cocok menjadi tempat pembangunan PLTN karena tidak berada di jalur gempa bumi. Dia berharap rencana jangka panjang ini bisa menjadi jawaban keterbatasan listrik yang selama ini mengintai Kalimantan Timur.
Guna memuluskan rencana tersebut, pihak Pemprov berencana mengirimkan 20 orang mahasiswa ke Rusia untuk belajar teknologi nuklir. Progam yang merupakan bagian dari beasiswa Kaltim Cemerlang ini rutin digelar setiap tahunnya. Sebelumnya, pihak pemprov juga sudah mengirimkan 100 orang mahasiswa untuk belajar perkeretaapian di negara tersebut.