Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Baja Nasional Naik Tipis ke 12,9 Juta Ton

South East Asia Iron & Steel Institute, asosiasi besi dan baja Asean, menyatakan konsumsi baja Indonesia sepanjang tahun lalu secara year to year hanya naik tipis 1,6% mencapai 12,9 juta ton.
Baja Lembaran. /jayaparisteel.co.id
Baja Lembaran. /jayaparisteel.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—South East Asia Iron & Steel Institute, asosiasi besi dan baja Asean, menyatakan konsumsi baja Indonesia sepanjang tahun lalu secara year to year hanya naik tipis 1,6% mencapai 12,9 juta ton.

Tan Ah Yong, Sekretaris Jenderal South East Asia Iron & Steel Institute (Seaisi), menyatakan pertumbuhan yang mengarah kepada perlambatan konsumsi ini akibat masa kampanye pemilihan presiden membebani sentimen investasi dan memengaruhi realisasi proyek infrastruktur.

“Secara umum tingkat pertumbuhan konsumsi hanya mencapai 4,4% lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 7,7%. Data menunjukkan total konsumsi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam mencapai 65,9 juta ton,” katanya dalam situs resmi, Selasa (4/8/2015).

Secara regional, kendati Thailand mempertahankan posisi sebagai konsumen baja terbesar di Asean, jumlah pada 2014 hanya mencapai 17,3 juta ton, turun dari total konsumsi tahun sebelumnya yang mencapai 17,6 juta ton.

Pelemahan konsumsi baja di Thailand akibat ketidakpastian kondisi politik yang membebani ekonomi dan menjadikan pertumbuhan produk domestik bruto pada 2014 hanya 0,7%, atau paling rendah di antara seluruh negara Asean.

Di sisi lain, konsumsi baja di Vietnam secara year on year mengalami lonjakan paling besar hingga 22,7% dengan capaian 14,4 juta ton. Fakta ini menjadikan Vietnam menyalip Indonesia sebagai konsumen kedua terbesar di Asean.

Menurutnya, sejak mengalami penurunan tajam akibat pemerintah melakukan pengetatan kebijakan fiskal dan moneter pada 2011, permintaan baja Vietnam secara meyakinkan telah pulih dan menjadi capaian terbaik pada 2014.

Kondisi berbeda dialami oleh Malaysia. Konsumsi baja di negara ini mengalami stagnasi dengan peningkatan pertumbuhan 0,3% dibandingkan 2013. Total konsumsi baja pada periode laporan mencapai 10,1 juta ton.

Kinerja positif yang dicatatkan oleh Filipina. Konsumsi baja pada 2014 meningkat 9,2% dari tahun sebelumnya, yakni dari 6,7 juta ton menjadi 7,3 juta ton. Adapun konsumsi baja di Singapura tengah berfluktuasi.

“Hal itu terlihat dari penurunan konsumsi pada 2014 sebesar 10,4% menjadi 3,8 juta ton dari tahun sebelumnya. Padahal, total konsumsi pada 2013 mengalami rebound dengan pertumbuhan 11,8% dari tahun sebelumnya yang mengalami penurunan tipis,” tuturnya.

Di tengah konsumsi yang melemah, angka produksi baja mentah pada 2014 justru menunjukkan peningkatan sebesar 12,4%, yakni dari 18,1 juta ton pada 2013 menjadi 20,4 juta ton.

Selain itu, produksi baja lembaran juga meningkat 7,9% yakni dari 25,5 juta ton menjadi 27,5 juta ton.

Salah satu penyebab lonjakan ini, lanjutnya, karena pabrik slab dan plate milik PT Krakatau Posco di Indonesia telah memasuki tahap uji coba produksi dengan kapasitas tiga juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper