Bisnis.com, Jakarta-- Dewan Pembina DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Johnson W Sutjipto menyebutkan lebih dari 800 unit terparkir di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur karena tidak ada muatan akibat perlemahan ekonomi.
Menurutnya, kondisi itu akibat berhentinya industri mineral dan batu bara. Dari seluruh kapal yang terparkir, dia memperkirakan ada potensi aset sebesar US$800 juta yang tidak bergerak.
"Kita harus jaga ini [aset], kalau enggak jadi besi tua. Ini sudah terjadi, kita perlu memberikan perhatian kepada ini. Kapal itu parkir saja, uang parkirnya naik," katanya, Selasa (4/8/2015).
Untuk pengusaha yang memiliki kapal sebanyak 30 unit-40 unit, biaya parkirnya hampir mencapai Rp200 juta per bulan. Sementara, pengusaha masih harus mengeluarkan biaya operasional untuk kru.
Dia mengatakan saat ini pemilik kapal berfokus pada pembinaan sumber daya manusia selain berusaha menyelamatkan aset kapal. Namun, hal lain yang menjadi masalah adalah lokasi pendidikan yang hanya tersedia di Pulau Jawa.
"Kawan-kawan di daerah bilang basic standar training saja harus ke Pulau Jawa. Kita harus dorong untuk ke Luar Jawa agar Jawa tidak kepenuhan orang lagi," ucapnya.
DAMPAK KELESUAN INDUSTRI TAMBANG: 800 Unit Kapal Parkir di Sungai Mahakam
Dewan Pembina DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Johnson W Sutjipto menyebutkan lebih dari 800 unit terparkir di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur karena tidak ada muatan akibat berhentinya industri tambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Bastanul Siregar
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu