Bisnis.com, SEMARANG - PT Terminal Peti Kemas Semarang menargetkan pertumbuhan volume bongkar muat kontainer hingga satu juta twentyfoot equivalent units (TEUs) setidaknya dalam dua tahun ke depan dari target tahun ini sebesar 660.000 TEUs.
General Manager PT TPK Semarang (TPKS) Erry Akbar Panggabean mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana ekspansi untuk meningkatkan performa anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III itu.
“Dalam 1-2 tahun ke depan kita bisa mencapai 1 juta TEUs. Itu bukan tidak mungkin kita akan memperbaiki infrastruktur. Ini juga untuk bersiap menghadapi perkembangan ekspor impor Jawa Tengah,” katanya di sela-sela acara penyambutan dirinya sebagai GM TPKS yang baru di Pelabuhan Tanjung Mas, Selasa (4/8/2015).
Erry menuturkan dengan peningkatan infrastruktur yang sudah dimulai pada tahun ini pihaknya menargetkan volume bongkar muat kontainer TPKS setidaknya menembus angka 700.000 TEUs pada 2016.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Operasional TPKS Edy Sulaksono menjelaskan saat ini TPKS tengah memperpanjang dermaga sepanjang 105 meter. Menurutnya, perpanjangan dermaga itu sudah mencapai 75% saat ini dan siap digunakan pada akhir 2015.
“Sekarang kan hanya bisa untuk bersandar dua kapal, nantinya bisa tiga kapal secara bersamaan,” kata Edy.
Selain itu, TPKS juga menambah sejumlah alat pendukung operasional, yakni dua buah rubber tyred gantry (RTG) crane, sebelas automated RTG (ARTG), dan dua kran peti kemas (container crane). Adapun saat ini TPKS sudah memiliki 16 RTG dan lima kran peti kemas.
“Dua RTG dan sebelas ARTG sedang dalam pengapalan dan kedatangannya kira-kira awal September. Di luar itu, kita juga sedang pesan lagi sembilan unit RTG,” kata Edy.
Dia menambahkan RTG dan ARTG baru membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk perakitan sehingga fasilitas baru tersebut ditargetkan siap beroperasi akhir tahun ini.
Erry mengatakan peningkatan infrastruktur adalah bagian dari persiapan untuk mengantisipasi peningkatan volume ekspor-impor, terutama pascahadirnya Pelabuhan Kendal.
Selain itu, perseroan juga menerima tawaran kerja sama dari investor Jepang yang akan beroperasi di Kawasan Industri Jababeka di Kendal.