Bisnis.com, UNGARAN - Perakitan 1.000 unit bus rapid transit (BRT) milik Kementerian Perhubungan dilaksanakan oleh tujuh perusahaan karoseri melalui e-catalog. Salah satunya CV Laksana yang berada di Ungaran, Jawa Tengah.
Direktur Teknis CV Laksana Stefan Amran mengatakan pihaknya telah merakit 350 unit BRT dalam proyek ini. Gara-gara ikut proyek ini, lanjutnya, perusahaan mampu berbagi rezeki kepada warga sekitar pabrik.
"Sejak ikut proyek ini, kami sudah menambah tenaga kerja sebanyak 300 karyawan. Dulu yang kerja di sini hanya 600 orang menjadi 900 orang," paparnya di CV Laksana, Rabu (29/7/2015).
Dia menuturkan perusahaan juga berencana menambah kapasitas produksi dan perakitan bus. Menurutnya, kapasitas perakitan armada bus berukuran sedang dan besar di CV Laksana saat ini berkisar 1.200 unit per tahun.
"Kami berencana meningkatkan kapasitas menjadi 1.500 unit per tahun," paparnya.
Dia mengatakan proses perakitan armada bus BRT dilakukan sejak dua bulan lalu dan ditargetkan rampung pada akhir 2015.
Selain merakit BRT, Stefan mengatakan perusahaan juga bermitra dengan PT Transjakarta untuk merakit Bus Scania.
"Bulan lalu kami sukses merakit 21 unit bus Scania untuk armada Transjakarta. Rencananya, akhir tahun ini kami akan merakit 31 unit bus serupa," katanya.
Kemenhub berencana membagikan 1.000 unit BRT kepada 33 pemerintah provinsi di Indonesa pada tahun ini. Adapun, pengadaan BRT berjalan hingga 2019 sehingga total bus BRT menjadi 3.000 unit.