Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak Pertamina Hanya 98%

Realisasi produksi minyak PT Pertamina (Persero) sepanjang semester I/2015 masih di bawah target.
Produksi minyak PT Pertamina di bawah target./JIBI
Produksi minyak PT Pertamina di bawah target./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA -- Realisasi produksi minyak PT Pertamina (Persero) sepanjang semester I/2015 masih di bawah target.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan realisasi minyak hanya 275.000 barel per hari atau 98% dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) semester I/2015 yang seharusnya 282.000 barel per hari. Kendati begitu, produksi minyak tersebut lebih tinggi 20% dari pada realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 220.000 bph.
Syamsu memproyeksikan produksi minyak hingga Desember nanti akan mencapai target RKAP sebesar 298.000 bph. Dalam rangka mengurangi penurunan produksi, tambahnya, Pertamina akan melakukan beberapa langkah. Pertama, meningkatkan intervensi sumur. Lalu, mengupayakan izin flaring untuk produksi di Lapangan Banyu Urip agar dapat disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
"Terakhir, PT Pertamina EP akan menambah jumlah pengeboran sumur," ungkapnya di Jakarta, Senin (27/7/2015).
Berdasarkan catatan Bisnis, Pertamina memasang target rendah sepanjang tahun ini karena harga minyak anjlok. Target produksi minyak diturunkan dari 371.000 barel per hari menjadi 298.000 barel per hari atau turun 20%. Belanja modal turun drastis 42% dari US$5,497 miliar menjadi US$3,202 miliar.
Hal yang sama juga terjadi pada target laba bersih yang turun hingga 66% dari US$3,456 miliar menjadi US$1,160 miliar. Produksi panas bumi tidak mengalami perubahan karena tidak terdampak harga minyak. Target tetap 2.929 setara listrik (gWh) untuk tahun ini.
Berbeda dengan target yang lain, perusahaan pelat merah itu menargetkan kenaikan produksi gas kendati tipis. Produksi gas ditargetkan naik dari 1.668 juta kaki kubik per hari (MMscfd) menajdi 1.732 MMscfd atau kenaikan 3%.
Penurunan pengucuran belanja modal memaksa Pertamina mengurangi kegiatan pengeboran. Syamsu menjelaskan kegiatan pengeboran akan tetap dijalankan untuk sumur-sumur yang sifatnya komitmen, apalagi yang digunakan untuk menopang produksi minyak nasional. Di luar itu, BUMN Migas tersebut akan membuat skala prioritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper