Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Kawasan Energi Geothermal Masih Terkendala Sengketa Lahan

Wakil Presiden Jusuf Kalla, menteri bidang ekonomi, dan pejabat pengambil kebijakan kembali mengadakan rapat evaluasi percepatan proyek pembangkit listrik.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla, menteri bidang ekonomi, dan pejabat pengambil kebijakan kembali mengadakan rapat evaluasi percepatan proyek pembangkit listrik.

Apa saja hasil pembahasannya?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebutkan pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam itu membahas hambatan pengadaan lahan dalam pembangunan proyek.

“Ada hambatan yang spesifik, misalnya masalah sengketa lahan di sumber panas bumi. Menteri lingkungan hidup dan kehutanan diminta menyelesaikannya,”ujarnya usai menghadiri rapat di Kantor Wakil Presiden, Selasa(14/7/2015).

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi menambahkan terdapat tiga daerah sumber energi panas bumi (geothermal) yang mengalami persoalan lahan.

Antara lain, daerah Muara Jawa di Kalimantan Timur, Gunung Salak di Bogor, dan Darajat di Garut yang bahkan telah terencana sejak 1984.

Khusus sengketa lahan di Kalimantan Timur, jelasnya, Wapres baru saja menghubungi kepala kepolisian daerah (Kapolda) dan panglima daerah militer (Pangdam) untuk memperhatikan masalah lahan tersebut.

“Mereka sepakat bisa menyelesaikan dalam tempo satu pekan akan dapat laporannya,”tegasnya.

Selain persoalan sengketa lahan, rapat juga mengevaluasi masalah jaringan yang bekerja sama dengan perusahaan BUMN karya.

Terakhir, membicarakan kerja sama dengan pihak China yang akan diputuskan dalam waktu dekat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper