Bisnis.com, BONTANG - PT Badak NGL berharap pasokan gas dari Blok Mahakam pasca diambil alih PT Pertamina (Persero) setelah masa kontrak Total E&P Indonesie berakhir bisa tetap terjaga atau bahkan meningkat.
Senior Manager Corporate Communication Badak NGL Feri Sulistyo Nugroho mengatakan meskipun ada tren penurunan produksi, bisa saja setelah diambil alih Pertamina produksi Blok Mahakan meningkat.
"Memang wajar dan sifatnya alamiah kalau ada penurunan produksi setelah mencapai titik puncak, tapi kami harap pasokan gas alam dari Blok Mahakam bisa meningkat setelah dipegang Pertamina," ujarnya, Selasa (30/6/2015).
Hingga saat ini, Badak NGL masih sangat bergantung pada pasokan gas alam dari Total. Pasalnya, perusahaan asal Prancis tersebut berkontribusi hingga 81% disusul Vico Indonesia 16% dan Chevron 3%.
Dari sisi produksinya, Badak NGL berada pada masa keemasannya pada 2001 dengan menghasilkan 22,5 juta ton LNG per tahun. Namun setelah itu, produksinya terus turun hingga di bawah 15 juta metrik ton per tahun.