Bisnis.com, PEKANBARU-- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhi Purdijatno meminta TNI dan Polri mengamankan konflik sengketa lahan di Provinsi Riau.
Menteri Tedjo mengatakan sebenarnya tidak ada konflik yang terjadi di Riau. Hanya saja, ada sekelompok orang yang membuat seakan-akan ada konflik yang terjadi di sengketa lahan. Situasi tersebut membuat penyelesaian sengketa lahan semakin keruh.
"Sebenarnya tidak ada konflik. Banyak masyarakat yang tidak terganggu lagi. Namun, ada segelintir kelompok yang membuat situasi semakin keruh. Itu terjadi di beberapa daerah. Saya minta jajaran TNI/Polri untuk mengamankannya," kata Tedjo saat rapat kerja di Pekanbaru, Senin (8/6/2015).
Dia juga menginstruksikan kepada jajaran Kejaksaan Agung untuk mengusut adanya tindak pidana yang terjadi pada konflik lahan di Provinsi Riau.
"Pihak kejaksaan juga harus menindak tegas," sambung Menkopolhukam di ampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Kepala Jaksa Agung HM. Prasetyo dan Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjulaindi Rachman.
Menkopolhukam mengatakan secara keseluruhan konflik sengketa lahan di Riau masih bisa diselesaikan secara damai.
"Saya dapat laporan di mana saja titik sengketa lahan itu. Secara umum semuanya sama. Sengketa lahan itu bisa diselesaikan secara damai," katanya.
Kunjungan Menkopolhukam, Menteri Kehutanan dan Kepala Jaksa Agung diwarnai aksi demo dari masyarakat Kampar di Gedung Daerah, Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau.
Massa meminta Menteri menyelesaikan sengketa lahan di Kecamatan Tapung dan Kecamatan Kampar Kiri.