Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susu Non Sapi: Peternak Jabar Tanggapi Dingin

Rencana Kementerian Pertanian yang akan meningkatkan konsumsi dan produksi susu segar non-sapi seperti kambing dan kerbau ditanggapi dingin para peternak sapi perah di Jawa Barat.
Sapi Perah/Bisnis
Sapi Perah/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG--Rencana Kementerian Pertanian yang akan meningkatkan konsumsi dan produksi susu segar non-sapi seperti kambing dan kerbau ditanggapi dingin para peternak sapi perah di Jawa Barat.

Pasalnya, mereka menganggap susu non-sapi tidak mudah bisa diterima oleh masyarakat. Terlebih, pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi susu masih sangat rendah.

Ketua Bidang Usaha dan Pelayanan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar Aun Gunawan Gunawan mengatakan jumlah peternak yang bisa memanfaatkan susu kambing masih sedikit. Apalagi, jumlah kerbau yang hampir punah.

Meski tidak ada data pasti, hal itu terjadi karena rendahnya produktivitas kerbau dan terjadinya mekanisasi peralatan peternakan sehingga menyebabkan tingginya tingkat konsumsi hewan ini.

"Jadi, kami tidak mengerti ke mana arah kebijakan pemerintah yang akan meningkatkan konsumsi susu non-sapi ini. Kenapa bukan yang ada [sapi perah] saja ditingkatkan," katanya kepada Bisnis, Selasa (2/6).

Berdasarkan data yang ada, pertumbuhan konsumsi susu secara nasional mencapai 7%. Akan tetapi, pertumbuhan produksi susunya cendrung mengalami penurunan hingga mencapai 3%.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena tingkat pemahaman masyarakat dan peternak yang rendah.

"Peternak akan bergairah mengembangkan sapi perah kalau memang harganya itu menggiurkan dan permintaan tinggi. Permintaan bisa tinggi kalau pengetahuan masyarakat akan pentingnya minum susu itu memang tumbuh," ujarnya.

Dia menjelaskan rendahnya harga susu yang dibeli industri pengolah susu (IPS), sepenuhnya tidak bisa disalahkan karena mereka tidak memiliki kewajiban untuk membeli susu produksi dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper