Bisnis.com,JAKARTA--Pelaku industri pengemasan menyatakan momentum bulan Ramadan diharapkan dapat mengompensasi penurunan permintaan sepanjang kuartal I/2015 yang lesu akibat daya beli masyarakat tertekan.
Henky Wibowo, Ketua Umum Federasi Pengemasan Indonesia, mengatakan beberapa pekan terakhir telah terjadi peningkatan produksi seiring dengan upaya produsen makanan mengamankan stok barang menjelang Ramadan dan lebaran.
Pertumbuhan kuartal I turun 30% dari periode yang sama tahun lalu. Adanya peningkatan permintaan membantu perusahaan meningkatkan utilisasi. Namun, berdasarkan data tahunan, setelah lebaran angka konsumsi selalu turun, ujarnya kepadaBisnis.combelum lama ini.
Menurutnya, utilisasi kapasitas produksi terpasang produsen pengemasan saat ini mencapai 80%. Nilai produksi industri kemasan pada tahun lalu mencapai Rp70 triliun dengan pertumbuhan setiap tahun mencapai 9%-10%.
Dengan lesunya permintaan pasar pada kuartal pertama, pengusaha memperkirakan pertumbuhan tahun ini hanya 6%-7%. Selain perlemahan permintaan, produktivitas industri dalam negeri juga terhambat tingginya biaya logistik dan transportasi yang mencapai 18% dari beban produksi.