Bisnis.com,JAKARTA--Produsen baja Eropa berharap peningkatan upaya perlindungan yang dilakukan oleh Komisi Eropa dapat memerangi impor baja murah, terutama yang berasal dari China dan Rusia.
Komisi Eropa menyatakan bulan ini akan melakukan penyelidikan anti-dumping dengan sangat ketat pada produk baja canai atau cold rolled flat steel asal Rusia dan China. Hal ini dinilai dapat mengamankan produksi produsen baja domestik dalam jangka pendek.
Ini menunjukkan akan ada kebijakan yang sangat berbeda dari Komisi Eropa terhadap proses impor baja, ujar Michael Shillaker, analis Credit Suisse ketika dikutip dari situs resmi South East Asia Iron & Steel Institute, Selasa (26/5).
Keluhan yang dilayangkan oleh industri baja Eropa sebagai landasan meningkatkan proteksi dalam menghadapi perlambatan ekonomi global serta kegagalan industri global dalam memangkas produksi yang menimbulkan kelebihan pasokan.
Permintaan pasar domestik China yang melemah, sementara terjadi kelebihan kapasitas produksi telah mendorong ekspor negara ini meningkat 50% ke rekor 93,8 juta ton pada tahun lalu. Di sisi lain, nilai tukar Rubel, mata uang Rusia yang semakin rendah telah meningkatkan daya saing industri baja negara ini.
Adapun pelemahan nilai tukar Euro yang terjadi justru semakin meningkatkan permintaan impor baja, seiring dengan penawaran harga yang aktraktif dari produsen China.
Sepanjang tahun lalu Eropa telah mengeluarkan sejumlah langkah anti-dumping untuk sejumlah produk baja. Langkah ini mengikuti kebijakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam menekan impor baja murah.