Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK TRANSHIPMENT: Menteri Tolak Impor Ikan UPI Bitung dari PNG

Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) menyatakan bahwa Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Bitung mengajukan impor dari negara yang aman. Namun, ditolak Menteri Kelautan dan Perikanan.
Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) menyatakan bahwa Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Bitung mengajukan impor dari negara yang aman./JIBI
Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) menyatakan bahwa Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Bitung mengajukan impor dari negara yang aman./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) menyatakan  Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Bitung mengajukan impor dari negara yang aman.

Ketua Apiki Adi Surya mengatakan UPI yang kekurangan bahan baku ini  tidak mengajukan impor dari Papua Nugini mengikuti instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Impor karena memang lokal tidak mencukupi. Tapi dari negara yang aman, kan tidak boleh sama Bu Menteri [Menteri KP Susi],” katanya kepada Bisnis, Kamis (7/5/2015).
Selain Papua Nugini, lanjutnya, Susi melarang negara lainnya yang terindikasi serupa, yaitu Timor Leste dan Filipina.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan ada dua perusahaan UPI di Bitung yang mengajukan izin impor dari Papua Nugini.
Namun, dia menolak permintaan tersebut karena ikan dari Papua Nugini dicurigai merupakan hasil praktik pencurian ikan (illegal fishing) yang dilakukan di Indonesia.
Menurutnya, sejak Pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan ketat untuk perikanan tangkap, kapal-kapal asing ini bersembunyi ke Papua Nugini.
Mal Ciputra Jakarta, misalnya, mengadakan program pada setiap Selasa dengan tema Tuesdelicious, Buy one get one menu khusus di 15 resto pilihan Setiap Selasa.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Idha Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper