Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Perekonomian, Wapres Minta Percepat Pencairan Anggaran

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh jajaran pemerintahan meningkatkan dan mempercepat penyaluran anggaran negara demi menopang pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015.

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh jajaran pemerintahan meningkatkan dan mempercepat penyaluran anggaran negara demi menopang pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015.

Menurut dia, penyaluran anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2015 yang lebih cepat dan besar akan mendorong daya beli masyarakat. Hal itu membantu pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global.

“Upaya internal ekonomi domestik dengan memperbesar dan mempercepat penyaluran anggaran, sehingga daya beli masyarakat naik di sektor lain,”katanya, Senin(20/4/2015).

Kalla optimis pertumbuhan ekonomi kuartal II akan lebih baik dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini. Pasalnya, proyek-proyek infrastruktur baru berjalan pada pertengahan tahun. Artinya, terjadi pencairan anggaran yang cukup besar pada periode tersebut.

“Ya kita harapkan [PE kuartal II lebih baik], karena baru bulan ini semua proyek infrastruktur berjalan,”ujarnya.

Instruksi Wapres itu menanggapi pernyataan Bank Indonesia yang memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2015 melambat di kisaran 5,4%, atau lebih rendah dari target pemerintah 5,8%.

Menurut Kalla, perlambatan ekonomi Indonesia tak terlepas dari krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara lain. Permintaan yang menurun mendorong harga komoditas ikut melesu. Akibatnya, pendapatan masyarakat domestik menyusut dan mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat.

“Kami menyadari masalah ekonomi dunia juga bagian daripada itu [perlambatan ekonomi domestik]. Terjadi penurunan daya beli masyarakat, faktor luar dan dalam negeri,”jelasnya.

Dalam pemberitaan hari ini, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 menyimpang dari asumsi makro yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,7% karena tekanan faktor eksternal yang kuat.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 5,4% sampao 5,8%, bahkan cenderung di batas bawah 5,4%.

Dia menjelaskan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang kini sedang mengalami perlambatan ekonomi.

Hal itu ditandai dengan harga komoditas yang menurun, seperti batu bara, minyak kelapa sawit, dan karet.

Termasuk harga minyak mentah yang semula di level US$110 per barel menjadi US$57 per barel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper