Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Sosial Tahun Ini Rp496,8 Triliun, Paling Banyak untuk Subsidi BBM

Dari anggaran yang hampir Rp500 triliun tersebut didominasi oleh subsidi energi dan nonenergi yang mencapai Rp330 triliun atau mencakup 66,43% dari pagu.
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020/Istimewa
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa anggaran perlindungan sosial (perlinsos) senilai Rp496,8 triliun bukan hanya untuk bansos seperti pangan ataupun BLT. 

Nyatanya, dari anggaran yang hampir Rp500 triliun tersebut didominasi oleh subsidi energi dan nonenergi yang mencapai Rp330 triliun atau mencakup 66,43% dari pagu.

“Anggaran perlinsos tahun ini mencapai Rp496,8 triliun, perlinsos bukan bansos. Masyarakat banyak yang menanyakan Rp497,8 triliun, Rp75,6 memang Kemensos yang melakukan, sisanya ada di K/L dan subsidi yang cukup besar dalam bentuk listrik, LPG, dan BBM,” tegasnya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (25/3/3024). 

Dirinya menekankan bahwa anggaran jumbo tersebut juga tidak semata-mata berada di Kementerian Sosial (Kemensos) yang menyalurkan berbagai bansos. 

Kemensos hanya memegang Rp75,6 triliun dalam anggaran tahun ini untuk Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), serta asistensi rehabilitasi sosial. 

Sementara anggaran perlindungan sosial lainnya berada di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mencapai Rp30 triliun. 

Sebanyak Rp49 triliun dari anggaran perlinsos berada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi 96,7 juta masyarakat Indonesia. 

Anggaran perlinsos juga mengalir melalui Transfer ke Daerah (TKD) untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa senilai Rp10,7 triliun. 

“Sisanya Rp330 triliun itu apa? Itu bansos kepada masyarakat dalam betuk subsidi energi, diesel pertalite, LPG, dan subsidi listrik, itu semuanya langsung dinikmati masyarakat,” tegasnya. 

Uang tersebut tidak mengalir langsung ke K/L, namun langsung membayar kepada PLN maupun Pertamina. 

Untuk subsidi berupa non-energi berupa subsidi pupuk, PSO, bunga KUR, hingga bunga kredit perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

“Mereka mendapatkan kredit dengan suku bunga yang rendah, itu bunganya disubsidi negara, itu termasuk perlinsos. Untuuk perumahan kelompok MBR, itu mereka bisa membeli rumah dengan kredit yang disubsidi pemerintah,” tutur Bendahara Negara tersebut. 

Sementara hingga 29 Februari 2024, Sri Mulyani telah membayar Rp14,3 triliun untuk subsidi energi tersebut. Realisasi itu salah satu yang terbesar di antara realisasi untuk perlinsos lainnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper